Corona Bikin Perusahaan Ini Buka Lowongan Kerja, Bayarannya Lumayan

Amazon.
Sumber :
  • http://www.fastlinenews.com

VIVA – Raksasa e-commerce Amerika Serikat, Amazon, membuka lowongan kerja untuk 75 ribu posisi baru. Hal itu karena perusahaan milik Jeff Bezos tersebut mengalami lonjakan permintaan terhadap kebutuhan sehari-hari para pelanggannya di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.

Google Fires 28 Employees Because of Nimbus Project

Mengutip situs CNET, Selasa, 14 April 2020, ke-75 ribu karyawan baru ini nantinya akan ditempatkan pada posisi staf gudang sampai ke kurir pengantar pesanan untuk para pelanggan.

Menariknya, Amazon akan menambah upah minimum per jam di kisaran US$2-US$15 (sekitar Rp32 ribu-Rp235 ribu) khusus karyawan baru di AS sepanjang bulan ini.

Heboh Loker PT KAI Dianggap Sulit, Tere Liye: Kalau Mau Gampang Daftar Jadi Caleg DPR

Meski membuka lowongan kerja besar-besaran serta upah yang menggiurkan, tetapi Amazon diprediksi mengalami kesulitan merekrut lebih banyak orang, apalagi sudah ada sejumlah laporan infeksi Corona telah menginfeksi staf gudang Amazon.

"Kami akan rutin menggelar pemeriksaan suhu tubuh dan menyediakan masker wajah untuk staf di seluruh gudang, baik AS maupun Eropa," demikian menurut keterangan resmi Amazon.

Huawei Band 9: Layar Mirip Smartwatch, Harga Cuma Setengah Juta

Dengan demikian, mereka memperkirakan akan menghabiskan dana hingga US$500 juta (Rp7,85 triliun) secara global untuk meningkatkan upah minimum pekerja selama pandemi berlangsung. Angka tersebut meningkat sekitar US$150 juta (Rp2,35 triliun) dari perkiraan sebelumnya.

Sejak kebijakan karantina diterapkan, Amazon memang mencatatkan kenaikan penjualan hingga sepertiga dari hari biasa. Namun, peritel daring itu juga berhadapan dengan kasus infeksi Corona yang terjadi di stasiun pengiriman dan gudangnya.

Para pekerja pun merasa takut, walau perusahaan sudah berupaya mengimbau tentang penjarakan fisik dan mulai memeriksa suhu karyawan tiap awal jam kerja. Di pabriknya di Philadelphia, Pennsylvania, AS, lebih dari selusin karyawan Amazon keluar dari pekerjaan.

Sebelumnya, pada Kamis, 9 April lalu, Amazon mengunggah kiriman di blog internal yang bertujuan meyakinkan karyawan dan konsumen tentang tindakan kolektif perusahaan dalam mencegah penyebaran Corona.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi momok menakutkan bagi siapa saja di tengah Virus Corona seperti sekarang. PHK menjadi senjata perusahaan di berbagai sektor dengan dalih efisiensi biaya di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil, termasuk perusahaan teknologi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya