Jumlah Karyawan yang Dipangkas Gojek Lebih Besar dari Grab

Konferensi pers perayaan ultah ke-9 Gojek.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Novina Putri Bestari

VIVA – Gojek resmi memangkas atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 430 karyawan. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan rivalnya Grab yang telah lebih dahulu mem-PHK 360 karyawan atau sekitar 5 persen dari total 6 ribu karyawannya pada pekan lalu.

Viral Curhat Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta oleh Driver Taksi Online

Selain itu, Gojek menutup 2 layanannya, yaitu GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi.

Ditutupnya layanan GoLife dan GoFood Festival karena membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi COVID-19. Meski begitu, aplikasi GoLife dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.

GoTo Rugi Rp 90 Triliun pada 2023, Manajemen Ungkap Penyebabnya

Menurut Co-CEO Gojek Kevin Aluwi, sebanyak 430 karyawan atau 9 persen dari total sekitar 5 ribu karyawan, sebagian besar berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival. "Ini satu-satunya keputusan pengurangan karyawan yang kami lakukan di tengah situasi COVID-19," ungkap dia, Selasa, 23 Juni 2020.

Langkah yang telah diumumkan pada pekan ini membuat pesaing Grab itu bisa menggunakan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada bisnis yang memiliki dampak paling luas, khususnya mencakup tiga layanan inti, yaitu transportasi (Goride), pesan-antar makanan (Gofood), dan uang elektronik (Gopay).

Soal Rencana Buyback Saham, Dirut Goto Kedepankan Prinsip Kehati-hatian

Di samping itu pula layanan yang menunjukkan hasil pertumbuhan yang menjanjikan di tengah pandemi seperti bisnis logistik, yang tumbuh 80 persen sejak awal pandemi atau layanan belanja kebutuhan sehari-hari (grocery) yang telah naik dua kali lipat. 

Keputusan PHK karyawan ini hanya berjarak dua minggu lebih, tepatnya pada 5 Juni 2020, sejak pengumuman suntikan dana dari Facebook dan PayPal, meski tidak disebutkan angkanya.

Suntikan dana dari Facebook dan PayPal ini kabarnya bagian dari putaran pendanaan Seri F yang telah mengumpulkan dana di atas US$3 miliar.

PitchBook mencatat Gojek telah mengumpulkan dana investor sebesar US$6,2 miliar dan valuasi perusahaan sudah mencapai US$12,5 miliar mendekati Grab yang memiliki valuasi US$14,9 miliar.

Artinya, Gojek sudah berstatus decacorn, yakni perusahaan dengan valuasi atau nilai sedikitnya US$ 10 miliar, bersama Grab.

Sebelumnya, Google dan Tencent, mendukung Gojek dalam misi mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, dengan fokus pada layanan pembayaran dan keuangan.

Sumber daya perusahaan-perusahaan teknologi terbesar di dunia ini akan disinergikan dengan teknologi, pendekatan, dan fokus lokal yang dimiliki Gojek guna mendorong adopsi sistem pembayaran digital secara cepat sehingga mendatangkan manfaat bagi jutaan usaha dan orang di Indonesia dan Asia Tenggara.

Layanan pembayaran digital dari Gojek, yakni GoPay, sejak lama berfokus untuk meningkatkan akses ekonomi digital bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Bergabungnya perusahaan-perusahaan teknologi global ini bersama Gojek akan membantu mempercepat misi tersebut, di tengah mayoritas UMKM di Asia Tenggara masih mengandalkan uang tunai dalam bertransaksi karena sebagian besar masyarakat di wilayah ini belum memiliki layanan perbankan.

Reskrim Polres Metro Jakarta Barat meringkus sipir taksi online bernama Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Reskrim Polres Jakarta Barat, meringkus sopir taksi online, Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya. Dia sedang istirahat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024