Gencar Kampanye Pakai Platform Digital di Era New Normal

Melihat gudang penyimpanan barang e-commerce.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Pandemi Virus Corona COVID-19 telah menjadi bencana kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Wabah ini membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan angka kemiskinan bertambah karena banyak negara memilih kebijakan untuk aktifitas di rumah atau lockdown.

Saat ini, meskipun pandemi belum berakhir, beberapa negara memilih untuk perlahan-lahan membuka lockdown. Hal itu agar membuka kembali roda perekonomian. Sektor bisnis, terutama usaha kecil dan menengah (UKM), diharapkan kembali bergairah.

Namun tentu saja, kondisi saat ini berbeda dengan sebelum pandemi menyerang. Beberapa penyesuaian dilakukan seperti dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan atau sering disebut dengan new normal.

Pada era new normal, masyarakat semakin beralih ke internet untuk membeli barang dan jasa. Inilah sebabnya mengapa banyak UKM menggunakan alasan pandemi Corona untuk mulai berjualan secara online. Tetapi pemasar digital di e-commerce sangatlah tidak mudah.

Untuk itu, startup logistik berbasis teknologi, Lalamove Indonesia, melalui kampanye 'Deliver Possibilities Faster’ berkomitmen untuk membantu para pebisnis kembali bangkit dan meraih kesempatan baru.

Managing Director Lalamove Indonesia, Andi Rizki mengatakan, kampanye ini untuk menginspirasi para pebisnis dan pelaku UKM, serta memposisikan perusahaannya sebagai mitra ideal untuk membantu mereka meraih kesempatan baru khususnya di masa new normal.

“Di tengah pandemi COVID-19 banyak bisnis, khususnya kalangan mikro kecil dan menengah, mengalami kesulitan dan kehilangan pelanggan. Nah, kampanye ini untuk membantu berbagai bisnis untuk bisa kembali bangkit dan bertahan ke depannya," kata Andi, melalui konferensi pers virtual, Rabu, 24 Juni 2020.

Kampanye Berakhir, Prabowo Usul TKN Diubah Jadi Gerakan Solidaritas Nasional

Bukan itu saja. Kampanye ini juga ditujukan untuk menggaet pengguna baru yang membutuhkan layanan pengiriman on-demand untuk pertama kalinya. Hal ini karena pandemi COVID-19 membuat banyak pelaku UKM beralih ke platform digital maupun e-commerce agar bisa tetap bertahan.

"Layanan pengiriman yang terjangkau dan bisa diandalkan menjadi sangat penting di tengah pasar yang sangat kompetitif ini. Layanan kami menghubungkan pengguna dengan driver melalui aplikasi seluler dan web. Pilihan kendaraan yang beragam memungkinkan layanan pengiriman fleksibel dengan skala pengiriman sesuai kebutuhan," jelas Andi.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI
Francois de Maricourt, Presiden Direktur HSBC Indonesia (tengah)

Ekonomi Digital di ASEAN Meningkat, HSBC Luncurkan Growth Fund Rp15,8 Triliun

HSBC resmi meluncurkan ASEAN Growth Fund senilai US$1 miliar atau setara dengan Rp15,8 triliun.

img_title
VIVA.co.id
27 Maret 2024