Hotel Kapsul Teknologi Canggih Punya Fitur yang Memanjakan Pelanggan

Bobobox.
Sumber :
  • VIVA/Novina Putri Bestari

VIVA – Selama pandemi COVID-19, perusahaan pengelola jaringan hotel kapsul Bobobox terus melakukan sejumlah inisiatif. Mulai dari contactless experience, memastikan langkah ekstra dari kebersihan, hingga akses check-in dan check-out.

Demi Pasar, Hotel Kapsul Berbasis IoT di Jakarta Ganti Nama

"Kami mengalahkan langkah-langkah ekstra untuk memastikan kebersihan dan akses check-in dan check-out yang seamless, sehingga semua stakeholder bisa beraktivitas dengan aman dan nyaman," kata Kepala Eksekutif Bobobox, Indra Gunawan, Sabtu, 29 Agustus 2020.

Baca: Begini Rasanya Disuntik 'Darah Segar' Saat Lagi Pandemi

Butuh Perjuangan untuk Mentransformasi Budaya ke Digitalisasi

Ia juga mengaku terdapat fitur on-demand food yang bekerja sama dengan pemilik UMKM di wilayah sekitar Bobobox beroperasi. Di sana pelaku usaha bisa menjual produk ke tamu hotel.

"Salah satu fitur yang sudah dilakukan adalah on-demand food. Jadi tamu-tamu kita bisa pesan makanan dari kitchen yang berada di sekitar Bobobox," paparnya.

Jaga Kualitas Tidur saat Berlibur di Alam

Masih terhubung dengan kondisi sekarang, produk UMKM lain yang tengah didalami Bobobox adalah hand sanitizer, masker dan disinfektan. "Produknya harus membawa dampak langsung bagi pelanggan," jelas dia.

Selain itu, Indra juga mengaku ingin berkolaborasi dengan pihak MRT, yakni membangun tempat istirahat bagi masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi.

"Berkolaborasi dengan teman-teman MRT jakarta, di mana kami sedang membangun solusi mobilitas tinggi supaya mendapat sebuah alternatif pilihan untuk istirahat," tuturnya.

Sementara itu Bobobox juga baru menyediakan dua hotel kapsul yang didukung teknologi canggih Internet of Things (IoT), yaitu depan Stasiun Juanda Jakarta Pusat dan depan Mal Malioboro Yogyakarta.

Saat ini jaringan hotel tersebut sudah berada di 13 lokasi di Indonesia. Optimisme Bobobox dalam melanjutkan pembukaan cabang hotel kapsul di area lain ini didukung data okupansi. Sejak Juni 2020, geliat perkembangan pemesanan sudah mulai melaju.

"Di masa transisi kenormalan baru, occupancy rate kami menunjukkan strong recovery dengan konsistensi di level 80 persen. Kami optimis tingkat hunian ini dapat beranjak jadi 90 persen dalam waktu tidak lama lagi," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya