Aplikasi Ojek Online Ini Klaim Bisa Amankan Data Pengguna

Peluncuran aplikasi ojek online baru Topjek.
Sumber :

VIVA.co.id – Layanan ojek berbasis aplikasi online terus bermunculan saat ini. Kali ini, sebagai pendatang baru, TopJek ikut 'memanaskan' bisnis jasa dan transportasi di area Jabodetabek. 

Grab 'Bakar Duit' Rp7 Triliun di Vietnam, Takut Disalip Gojek

Mengklaim memiliki keunggulan dari ojek aplikasi yang sudah berjalan, TopJek pun menegaskan posisinya menjadi penyedia jasa transportasi terbaik di kelasnya. 
     
"Perlu diketahui, TopJek sendiri tidak hanya berfokus pada layanan transportasi ojek tapi juga jasa layanan kurir, atau mengirimkan barang," ucap Direktur PT. Aplikasi Prima Interaktif (TopJek), Cempaka Adinda Devi, usai meresmikan layanan aplikasi TopJek di Depok, Jawa Barat, Minggu 24 April 2016.

Keunggulan aplikasi TopJek, jelasnya, pengguna jasa dapat melakukan pelacakan pengendara atau driver dan barang yang dikirimkan, secara langsung melalui ponsel. Selain itu, pengguna jasa ini juga akan dikirimkan foto dan verifikasi dari penerima barang yang dikirim.  
        
"TopJek juga memiliki fitur pada aplikasi lainnya seperti notifikasi pada hari yang sama, sistem lacak pada hari yang sama, bukti penerimaan digital pada aplikasi dan sistem lacak otomatis penerima. Itu kami siapkan untuk kenyamanan pelanggan," beber wanita muda jebolan London School ini. 
 
Untuk urusan tarif, wanita yang akrab disapa Dinda itu mengatakan, hal itu tergantung km yang ditempuh. Pengendara Topjek mendapatkan 80 persen dari tarif, dan sisanya masuk ke kas TopJek.
        
"Tarif paling minimum Rp10 ribu. Di atas Rp14 ribu kami hitung per satu km Rp2.000. Kami punya moto pengiriman kita lebih baik dari yang lain. Nyaman aman dan murah senyum," tutur Dinda. 
        
Dari sisi keamanan, dia menjelaskan driver TopJek tidak akan bisa menghubungi kontak langsung customer. Sehingga data pelanggan terjaga dengan rapih. 
        
"Jadi setelah transaksi selesai maka data customer terhapus melalui sistem, ini untuk menghindari adanya driver nakal terhadap pelanggan. Untuk saat ini, kita baru berbasis di Depok dengan 250 driver. Kedepan kami akan melebarkan sayap ke daerah lain." lanjut dia.

Pesaing Gojek dan Grab Janji Tidak Menaikkan Tarif saat 'Rush Hour'

(ren)

Layanan Uber.

Nyerah karena COVID-19, Aplikasi Transportasi Online Pilih PHK Massal

Aplikasi transportasi online itu PHK 3.700 karyawan.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2020