Platform Diskon Malaysia Curhat Taklukkan Pasar Indonesia

Peluncuran Fave Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Afra Augesti

VIVA.co.id – Pendiri dan Chief Executive Officer Fave Group, Joel Neoh menemui sedikit kendala saat mengenalkan Fave di Indonesia. Pemilik platform asal Malaysia ini menyebutkan, tantangan terbesar adalah mengedukasi pelaku bisnis offline, karena banyak dari mereka yang belum memahami teknologi pembayaran daring atau online.

2024 jadi Tahun Krusial bagi Industri Kripto Indonesia

"Jadi kami harus membaur sebisa mungkin dengan mereka, melakukan pendekatan intensif, mengajari mereka sistem kami. Strategi yang kami lakukan yaitu menerjunkan sejumlah tim di Indonesia, ada sekitar seratus lebih tim kami di sini," ujarnya di Jakarta Selatan, Senin 8 Mei 2017.

Selain itu, agar mampu menjangkau lebih banyak merchant dan dekat dengan pelaku bisnis lokal, dia merasa perlu mendatangkan pakar. "Kami ingin menjabarkan kisah sukses mereka (expert) sehingga bisnis lokal di sini paham soal teknologi, agar memudahkan mereka membangun bisnisnya," ucap Joel.

Detik-detik Roket Space One Meledak di Udara Setelah 5 Detik Diluncurkan

Strategi yang paling penting, kata Joel, adalah mobile first. "Indonesia merupakan negara terbesar ke-4 di dunia, dengan lebih dari 130 juta pengguna internet dan 62,7 juta pengguna perangkat mobile. Indonesia juga pasar smartphone terbesar ke-3 di Asia Pasifik, tapi banyak merchant yang belum menerima pembayaran mengenakan voucher," paparnya.

Untuk itu menurutnya, dalam lima bulan pada tahun ini, Joel mengatakan Fave Indonesia akan gencar menyosialisasi mobile voucher.

Telkomsel Berburu Startup

Apabila merchant-merchant tersebut dapat menerima mobile voucher, di masa mendatang saya yakin mereka juga mampu menerima pembayaran secara online," jelas Joel usai mengisi Media Launching Fave.

Menurutnya, suatu saat nanti pebisnis lokal akan beralih ke digital apabila mereka paham metode transaksi daring tersebut. Untuk itu, Fave mengandalkan kaum millenial yang mengerti betul tentang era digital. "Sasaran utama kami tentu saja kaum millenial karena banyak dari mereka yang sudah menyimpan uang di e-wallet," katanya.

OIKN saat diskusi pengembangan ekosistem start up

Otorita IKN Dukung Pengembangan Ekosistem Startup di IKN

Pembentukan ekosistem startup dan UMKM sangat penting dalam mencapai target Indonesia Emas 2045

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024