Avrego, Startup Wahana Digital Buatan Anak Minang

Ilustrasi teknologi virtual reality.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA.co.id – Jauh-jauh menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, empat pemuda berdarah Minang, Sumatera Barat, justru berhasil mendirikan perusahaan rintisan, atau startup bernama Avrego.

Mengejar Metaverse

Startup besutan Ivan, Riyo Ramadhan, Ray Syahputra, dan Muhammad Kaisar ini tergolong tidak mudah. Karena, mereka menciptakan wahana  permainan berbasis virtual reality (VR). Memang, teknologi VR saat ini menjadi tren.

Ivan mengatakan, VR Flight, begitu wahana digital ciptaannya, dilengkapi simulator di mana pengguna seperti duduk di bangku pilot yang sedang menerbangkan pesawat melalui bantuan teknologi VR.

Saudi Bikin VR Haji di Metaverse, Diyanet Turki: Bukan Ibadah Nyata

"Visi kami ke depan ingin membuat wahana digital," katanya kepada VIVA.co.id di Bekraf Habibie Festival, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat 11 Agustus 2017.

Ia bersama tiga rekannya mengaku sudah memulai inisiasi sejak Februari lalu, kemudian tiga bulan setelah itu mereka baru mengerjakan prototype yang masih 30 persen.

Unpad Kembangkan Laboratorium Virtual Keperawatan Pertama di RI

“Awal mengerjakan prototype sampai sekarang, kami murni masih mengandalkan dana pribadi. Berkali-kali ikut persentasi untuk mencari dana ke investor tapi masih gagal," kata dia, sembari mengembangkan senyum.

Ivan mengaku, kocek yang dikeluarkan untuk mengembangkan startup ini mencapai Rp200 juta. Ia menegaskan bahwa, baik dari sisi teknologi maupun konten, Avrego murni buatan anak bangsa.

“Mengapa kita memilih di bidang VR? Karena, pemainnya di Indonesia masih sedikit sekitar 8-9 startup," ungkap dia.

Empat pemuda Minang pendiri startup Avrego.

Pendiri Startup Avrego (VIVA.co.id/Mitra Angelia).

Sebelumnya, pada 2015, seorang lulusan Ilmu Komputer asal Jepang bernama Akira Sou dan peggiat dunia VR asal Indonesia bernama Andes Rizky mendirikan Shinta VR.

Fokus utama mereka menghadirkan konten berbasis VR untuk berbagai perusahaan, baik di Indonesia maupun Jepang. Nama Shinta dipilih, karena merupakan nama seorang dewi yang melambangkan harmoni dan kecantikan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya