- VIVA/Mitra Angelia
VIVA – Marketplace Bukalapak mengungkapkan masih banyak pengguna Bukalapak yang bertransaksi lewat ATM. Dampak buruk transaksi tersebut adalah kemungkinan si pengguna berubah pikiran untuk tidak jadi membeli barang.
"Metode transfer itu ada 50 persenan, kekurangannya (metode transfer) adalah cancel rate-nya tinggi, separuh cancel, karena mereka berubah pikiran, effort juga agak jauh, harus ke sana (lokasi ATM)," jelas Pendiri dan Chief Executive Officer Bukalapak, Achmad Zaky di Gedung BRI I, Jakarta, Selasa 28 November 2017.
Untuk mengurangi kemungkinan tersebut, Bukalapak menggandeng PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk membuat solusi pembayaran bagi pengguna, terutama nasabah BRI.
Bentuk kerja samanya, Bank BRI menyediakan fasilitas perbankan bagi Bukalapak, meliputi Layanan Briva online, layanan CMS payment priority, layanan E-Pay, layanan WS Overbooking dan notification.
Layanan Briva merupakan virtual account BRI yang dapat digunakan oleh pelanggan untuk melakukan transaksi pembayaran melalui seluruh jaringan BRI dan ATM bank lain.
Kemudian E-Pay adalah salah satu sarana pembayaran belanja online yang praktis dan aman menggunakan internet banking BRI.
"Makanya kita beralih ke teknologi direct debet atau e-pay (BRI), cukup masukkan kode transaksi," ucap Zaky.
Direktur Kelembagaan Bank BRI, Sis Apik Wijayanto mengatakan, Bukalapak dan BRI memiliki visi dan misi yang sama untuk memajukan para Usaha Kecil Menengah (UKM). Menambah fasilitas layanan perbankan di Bukalapak artinya memberikan akses kelancaran dagang bagi para UKM.
"Bank BRI terus mendukung akselerasi ekonomi digital Indonesia dengan menjalin kerja sama strategis dengan para pelaku e-commerce Indonesia," ujar Sis Apik.
