Hari Valentine Dibayangi Asteroid 'Kiamat'

Ilustrasi asteroid.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Buddy_Nath

VIVA – Hari Valentine tahun ini akan menjadi lebih istimewa karena ‘disambut’ dengan penampakan Planet Mars akan terlihat dari Bumi. Planet itu akan muncul sebagai titik merah di langit, yang bisa dilihat sekitar satu jam setelah Matahari terbenam.

Bumi Punya Tameng Langit

Nah, kejutannya bukan cuma sambutan Planet Mars saja. Sebab di dekat Planet Mars, akan muncul penampakan asteroid Bennu atau disebut asteroid 'kiamat'.

Jika ada masyarakat yang menggunakan teleskop untuk melihat Planet Merah ini, mereka juga bisa menemukan asteroid kiamat tersebut.

Marshanda Dapat Buket Bunga dari Inisial C, Begini Respons Vicky Prasetyo

Dikutip dari laman Metro, Rabu 13 Februari 2019, wahana antariksa Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security-Regolith Explorer (OSIRIS-REx) yang saat ini tengah mengorbit asteroid ‘kiamat’ itu berharap dapat mengumpulkan sampel dari permukaan Bennu dan membawanya ke Bumi. 

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan, Bennu akan berada tepat di sisi kanan Mars.

Lucu, Polisi Cosplay Badut Saat Tangkap Gembong Narkoba

"Jaraknya sekitar sekepalan tangan dari sisi kanan titik Mars. Jadi pada tanggal 14 nanti, beri lambaian kepada Bennu dan OSIRIS-Rex saat kalian melihat mereka," katanya.

Asteroid 'kiamat' itu diklaim dapat menghancurkan satu kota di Bumi, namun para ilmuwan menyatakan potensi tabrakan langsung dengan Bumi sangatlah tipis, sehingga penghuni Bumi masih aman dari ancaman batu antariksa tersebut.

"Kami tidak berbicara tentang asteroid yang dapat menghancurkan Bumi. Tidak juga bicara tentang dampaknya," kata Peneliti Utama OSIRIS-Re, Dante Lauretta pada 2016.

Dengan mempelajari Bennu, ilmuwan berharap dapat memahami lebih lanjut bagaimana pembentukan Tata Surya dan evolusi kehidupan. 

Menurut NASA, Bennu telah hidup selama 4,5 miliar tahun. Sedangkan para ilmuwan berpikir Tata Surya terbentuk sekitar 10 juta tahun yang lalu.

"Bennu menyimpan bahan yang sangat tua. Asteroid itu kemungkinan mengandung molekul organik yang mungkin mirip dengan kehidupan awal di Bumi," kata NASA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya