Terkuak, Rahasia Gempa yang Disebut Paling Misterius

Gempa Tohoku 2011
Sumber :
  • www.livescience.com/zodebala

VIVA – Gempa bumi dahsyat pernah terjadi di Jepang. Pada 2011, gempa bermagnitudo 9 mengguncang Tohoku, Jepang dan memicu tsunami masif yang menimbulkan korban jiwa lebih dari 15 ribu warga. Gempa bumi Tohoku diidentifikasi sebagai gempa keempat terdahsyat sejak 1900. 

Gunung Kidul Yogyakarta Diguncang Gempa, Getaran Terasa hingga Pacitan

Belakangan ilmuwan terus penasaran dengan gempa yang terjadi sewindu lalu itu. Dahsyatnya gempa ini bisa dilihat dari taksiran Badan Antarika Amerika Serikat (NASA). 

NASA melaporkan, Gempa Tohoku itu menggeser pulau utama Jepang sekitar 2,4 meter ke timur, menjatuhkan bumi sejauh 25 cm dari porosnya dan memperpendek hari dengan seperjuta detik. 

Top Trending: Arti Gempa Bulan Ramadhan Menurut Primbon Jawa, Jayabaya Ramalkan Pulau Jawa Ini

Belum cukup dampak dari gempa besar tersebut. Geologis dari Universitas Innsbruck Austria, Arata Kioka menyebutkan Gempa Tohoku dengan label yang sangat. Dampak Gempa Tohoku ternyata paling misterius dan paling menarik bagi ilmuwan. Sebab dampak gempa ini tak bisa dilihat melalui satelit, cuma bisa diukur dari salah satu jurang terdalam di lautan bumi. 

Dalam studinya, tim Kioka terjun ke dalam Palung Jepang, yang mana termasuk dalam zona subduksi di perairan laut Pasifik. Tim meneliti area di parit laut itu sedalam 8 km. 

Baru Terjadi, Ini Arti Gempa di Bulan Ramadhan Menurut Primbon Jawa

Dan ternyata tim Kioka terkejut menemukan di jurang laut tersebut ada sejuta ton karbon. 

Ilmuwan tersebut menduga jutaan ton karbon itu terbuang ke jurang itu setelah Gempa Tohoku dan gempa susulan berikutnya. 

"Ini lebih dari yang kami harapkan," ujar Kioka dikutip dari Live Science, Selasa 19 Februari 2019. 

Untuk melihat sedimen kimia yang berubah di jurang Jepang tersebut sejak 2011, tim Kioka menggali beberapa inti sedimen yang ada di bagian bawah parit laut Jepang tersebut. Mereka menggali sedimen yang panjangnya 10 meter dan masing-masing lapisan dari sedimen tersebut menunjukkan bagaimana serpihan materi dari daratan dan laut menumpuk di bagian bawah jurang tersebut. 

Kioka menjelaskan beberapa meter sedimen terlihat dibuang ke parit pada 2011, saat gempa dahsyat mengguncang Jepang. 

Dalam analisis sampel sedimen di laboratorium di Jerman, tim Kioka bisa menghitung jumlah karbon tiap inti tersebut. Ilmuwan memperkirakan jumlah total karbon yang dibuang ke seluruh parit ini mencapai 1 juta ton. 

Jumlah sejuta karbon tergolong banyak. Tim Kioka menunjukkan sebagai perbandingan, pegunungan Himalaya mengirim sekitar 4 juta ton karbon ke laut tiap tahun melalui Sungai Gangga dan Sungai Brahmaputra. 

Tim Kioka mengakui, volume seperempat karbon yang dikirim ke parit laut di Jepang akibat gempa tunggal ini merupakan kekuatan yang dahsyat sekaligus misterius Gempa Tohoku dalam siklus karbon global. 

Soal bagaimana persisnya karbon dalam jumlah besar itu bisa sampai ke titik terdalam bumi dan menjadi siklus global itu, belum pasti diketahui. 

Kioka menjelaskan, kemungkinan zona subduksi seperti Jurang Jepang itu memberi jalur pintas ke interior bumi. Selanjutnya begitu masuk dalam perut bumi, karbon itu bakal keluar ke atmosfer sebagai karbon dioksida selama letusan gunung berapi. (dhi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya