- Dokumen SpaceIL
VIVA – Israel tak mau menyerah begitu saja setelah gagal dalam mendaratkan secara mulus wahana antariksa Beresheet di permukaan bulan pada pekan lalu.
Wahana tersebut mengalami masalah dalam ketinggian 14 kilometer di atas permukaan bulan pada pekan lalu. Pada ketinggian tersebut, Beresheet mengalami kesalahan teknis saat salah satu komponen wahana itu, sehingga akhirnya wahana itu jatuh ke permukaan dengan gagal. Meski kecewa, namun perusahaan yang mengoperasikan wahana tersebut, SpaceIL, tak mau menyerah. Lembaga antariksa itu sudah menyiapkan Beresheet 2.0.
"Kami akan membangun pesawat antariksa baru. Kami akan mengirimkannya di Bulan dan kami akan menyelesaikan misi ini," ujar Pendiri SpaceIL. Morrris Kahn dalam pernyataannya di Twitter dikutip dari Digital Trends, Senin, 15 April 2019.
Untuk mewujudkan misi Beresheet 2.0, tim wahana antariksa itu sedang siap mengerjakan kembali wahana versi kedua tersebut. SpaceIL menyambut misi selanjutnya ini dengan semangat dan bertajuk 'mimpi berlanjut'.
Saat ini tim SpaceIL sedang mencari dan menggalang dukungan dari publik dan badan antariksa lainnya. Administrator Badan Antariksa Amerika Serikat, Jim Bridenstine turut prihatin dengan apa yang telah terjadi pada misi pertama SpaceIL. Dia memandang kegagalan Israel dalam misi pendapatan ke satelit alami Bumi itu tidak sepenuhnya buruk.
"Kami memberi selamat kepada SpaceIL, industri penerbangan Israel atas pencapaian luar biasa dalam mengirimkan misi pertama yang didanai secara pribadi ke orbit bulan. Tiap upaya untuk mencapai tonggak baru punya peluang untuk belajar," kata dia.
Bridenstine tak ragu mengatakan Israel dan SpaceIL bakal terus mengeksplorasi cara supaya bisa mulus dalam misi berikutnya. (ase)
Antara Dukungan dan Keberlanjutan Ekonomi Lokal
Konflik di Gaza, mengundang respons dari berbagai masyarakat Indonesia dengan melakukan boikot terhadap produk yang terhubung dengan Israel.
