Heboh Masuk Masjid, Nih Asal Usul Anjing

Ilustrasi Anjing Pelacak
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Muslim dan warga di Tanah Air dihebohkan dengan wanita pembawa anjing masuk ke masjid di Bogor, Jawa Barat, Minggu 30 Juli 2019. Aksi ini mendapat kecaman publik di Tanah Air.  

Lihat Bagian Tubuh Ini Pada Pria, Ternyata Bisa Prediksi Ukuran Penisnya

Anjing merupakan hewan piaraan populer di dunia, selain kucing. Namun tahu tidak, anjing merupakan berevolusi dari sebuah hewan nenek moyang. Jejaknya bisa dilacak puluhan juta tahun lalu. 

Dikutip dari Britannica, Senin 1 Juli 2019, paelontolog dan arkeolog mengatakan pada 60 juta tahun lalu telah hidup mamalia kecil seperti musang di sebuah wilayah yang saat ini masuk area Asia. 

Hampir Separuh Kota-kota Besar di Tiongkok Terancam Tenggelam, Ini Penyebabnya

Mamalia kecil ini disebut Miacis, sebuah genus yang menjadi nenek moyang famili Canidae. Dalam keluarga Canidae adalah anjing, jakal, serigala, dan rubah. 

Sekitar 30 sampai 40 juta tahun lalu, Miacis berevolusi menjadi anjing pertama yang disebut Cynodictos. Anjing pertama ini merupakan hewan ukuran medium, tidak panjang dan tidak tinggi, tapi dengan ekor panjang dan kulit tebal. 

Heboh TikTokers Galih Loss Diduga Lecehkan Islam, Tim Siber Polri Langsung Turun Tangan

Selama ribuan tahun, ilmuwan mencatat anjing pertama ini meningkat populasinya di dua lokasi yakni satu di Afrika dan lainnya di Eurasia. Untuk yang di Eurasia, anjingnya dinamakan Tomarctus dan inilah yang menjadi leluhur serigala, anjing dan rubah. 

Menurut NS Budiana dalam bukunya Dunia Anjing, mamalia Miacis dan Cynodictos merupakan pembagian asal usul anjing dari sisi sejarah geologi. Budiana menuliskan, 60 juta tahun lalu merupakan zaman Paleocene. 

Dia mangatakan, evolusi anjing melalui empat zaman geologi yakni Paleocene, Oligocene, Miocene dan Pliocene. 

Pada zaman Paleocene, ada dua spesies hewan yakni Miacis dan Cynodictis. Budiana menuliskan, Miacis merupakan hewan nenek moyang anjing, racoon, beruang, weasel atau sejenis musang, musang, anjing hutan dan kucing. 

Miacis punya gigi khas bangsa karnivora, otaknya kecil tapi lebij besar dari bangsa karnovira. Miacis mirip dengan hewan pemakan anjing yang lebih besar dari tikus yang hilang 20 juta tahun silam.

Sedangkan Cynodictis bertubuh lebih kecil dan langsing dari Miacis, dengan hal menonjol struktur giginya yang lengkap 42 buah. 

Pada zaman Oligocene sekitar 35 juta tahun lalu, Cynodictis badannya bervolusi panjang dan kaki pendek. Sedangkan Miacis berkembang menjadi berbagai turunan anjing. Dari turunannya berkembang menjadi anjing mirip beruang, hyaena, kucing dan anjing. Keturunan anjing dari garis Miacis inilah yang bertahan hidup. 

Ilustrasi Cynodictis (Wikipedia Common)

Selanjutnya pada zaman Miocene, sekitar 20 juta tahun lalu, merupakan mula evolusi anjing sesungguhnya, atau keluarga pertama dari famili Canidae

Pada zaman ini terbukti dengan munculnya hewan mirip anjing, yang disebut Mesocyon. Budiana menuliskan, Mesocyon punya rahang lebih kecil dari rahang anjing saat ini. 

Sedangkan Cynodictis pada zaman Miocene berevolusi dan melahirkan Cynodesmus, yang selanjutnya menurunkan menjadi weasel dan racoon. 

Pada akhirnya, Cynodesmus juga berkembang menjadi Tomarctus, bangsa anjing dengan rahang besar panjang dan otak besar.

"Sosoknya sudah mirip anjing modern dan dianggap nenek moyang keluarga Canidae seperti canis, jakal, serigala, rubah dan hyaena," tulis Budiana. 

Pada zaman Pliocene, bentuk anjing sudah seperti yang kita lihat seperti saat ini. Pada periode yang terjadi pada 507 juta tahun silam, hewan sudah berjalan dengan empat kaki dan salah satu jari hewan pada masa ini mengalami perubahan taji. 

"Pada saat periode ini ditemukan Etruscan. Menurut hasil penelitian, Etruscan merupakan nenek moyang langsung anjing dan serigala," tulis Budiana. 

Lokasi asal anjing

Selain asal usul nenek moyang anjing, dari mana pertama kali anjing muncul juga menjadi perdebatan. 

Beberapa penelitian menunjukkan anjing muncul dari lokasi Asia. Penelitian Peter Savolaonen dkk dalam jurnal Sciencemag, dengan judul penelitian Genetic Evidence for an East Asian Origin of Domestic Dogs membuktikan, anjing pertama kali dijinakkan di Asia Timur, atau China. Riset ini mengendus manusia pertama yang menginjakkan kaki di Amerika Utara sudah membawa serta anjing dari Asia. 

Penelitian genetika telah berhasil mengidentifikasi 14 ras anjing kuno, di antaranya adalah Chow Chow, Sharpei, Akita, Shiba dan Basenji yang merupakan ras anjing yang tertua. Teori yang mengatakan anjing berasal dari Asia mungkin bisa dipercaya karena sebagian besar dari 14 ras anjing kuno berasal dari China dan Jepang.

Lebih detail, beberapa penelitian menunjukkan anjing telah dijinakkan dan menjadi piaraan manusia terjadi pada 15 ribu tahun lalu. 

Studi genetika lain yang dilakukan peneliti Cornell University, AS, menemukan anjing berasal dari Asia Tengah, tepatnya sekitar Nepal dan Mongolia. 

Kesimpulan ini diambil setelah tim peneliti menganalisis 549 DNA anjing yang mewakili area 38 negara di Afrika, Amerika, Asia, Eropa, India, Timur Tengah dan Kepulauan utara dan timur Australia. 

Hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada 2015 itu, membantah studi sebelumnya yang menunjukkan anjing berasal dari wilayah Timur Tengah, Siberia dan Eropa.

Dalam menjalankan studinya, peneliti Cornell University menambil DNA dari anjing liar jalanan bukan anjing yang dipiara.  

Peneliti kemudian menguji DNA sampel anjing tersebut untuk melihat sinyal di mana asal usul anjing yang paling kuat. Hasilnya menunjukkan ke wilayah Asia Tengah. 

Salah satu peneliti alam riset tersebut, Adam Bayko, berpandangan hasil penelitian ini tidak kemudian mengakhiri perdebatan asal usul anjing di antara peneliti.

Sementara itu, peneliti studi lain, Robert Wayne, yang menyimpulkan asal usul anjing dari Eropa, tak mengakui kesimpulan Asia Tengah sebagai wilayah asal usul anjing.

Wayne merupakan peneliti Universitas Califronia, Los Angeles, AS yang menganalisa DNA kuno anjing pada 2013. Saat itu kesimpulannya mengerucut pada Eropa. Dalam tanggapannya melalui email, Wayne mempertanyakan bahan genetik anjing modern untuk melacak asal usul masa lalu anjing yang digunakan Boyko dan timnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya