10 Gunung Berapi Berbahaya di Dunia, Indonesia Masuk Daftar

Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali.
Sumber :
  • PVMBG

VIVA – Akun Instagram @volcanoes_life merilis 10 gunung berapi berbahaya di dunia. Dari keseluruhan itu dua nama gunung yang terletak di Indonesia masuk daftar. Pada urutan keenam adalah Gunung Agung di Bali dan ke sepuluh yaitu Gunung Kelud di Jawa Timur.

7 Tempat Terbaik untuk Perjalanan Petualangan di Dunia

Mengutip postingan tersebut pada Rabu, 5 Agustus 2020, nomor pertama ditempati oleh Gunung Iwo Jima di Jepang, Gunung Apoyeque di Nikaragua, Gunung Campi Flegrei di Italia, dan Gunung Trans Mexico Volcanic Belt di Meksiko.

Lalu ada Gunung Agung, Mount Cameroon di Kamerun, Gunung Taal dan Gunung Mayon – keduanya di Filipina, serta terakhir Gunung Kelud. "Penggemar gunung berapi dan ilmuwan di University of Manchester telah membuat daftar sepuluh gunung berapi paling berbahaya di dunia," tulis akun tersebut dalam keterangannya.

Daftar Lengkap Harga HP Samsung per 16 April 2024

Kemudian, dalam postingan berikutnya akun tersebut mengatakan Gunung Agung yang berada di Bali merupakan tempat suci yang ditinggali para dewa. Sebagian besar acara keagamaan dilaksanakan di puncak gunung yang berlokasi di Kabupaten Karangasem tersebut.

Gunung Agung memiliki ketinggian 3.031 meter dan masih aktif hingga saat ini. Terakhir kali meletus pada 1964. Dari semua gunung yang ada di Bali, Gunung Agung dianggap paling sulit didaki.

5 Negara dengan Perusahaan Domestik Terbanyak di Dunia, Cina Paling Unggul

"Dalam agama Hindu, Gunung Agung adalah pusat dari seluruh alam fisik, metafisik, dan spiritual. Para dewa mendiami Gunung Agung, termasuk Dewa Naga Basuki. Di lereng juga terdapat Pura Besakih yang telah berdiri lebih dari 2.000 tahun," tulis akun @volcanoes_life.

Mereka juga mengatakan letusan Gunung Agung dilihat sebagai tanda-tanda ketidaksenangan dewa. Letusan besar terjadi pada 1350, namun peristiwa tersebut menyebabkan tanah menjadi subur dan membuat panen padi berlimpah.

Lalu, letusan juga terjadi pada 1963 dan 1964 yang menyebabkan lebih dari 2.000 nyawa melayang. Tapi aliran lahar tidak melewati Pura Besakih. Peristiwa ini dianggap sebagai mukjizat untuk masyarakat Bali dari para dewa dengan menjaga kuil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya