18-02-1930: Pluto Ditemukan

Clyde W. Tombaugh, penemu Pluto
Sumber :
  • www.telegraph.co.uk

VIVA.co.id – Pluto ditemukan oleh seorang maniak astronom amatir, Clyde Tombaugh, 87 tahun yang lalu. Clyde berhasil mengungkap 'wajah' Pluto sewaktu ia bekerja di Observatorium Lowell.

Heboh Gunung Berapi Es Ditemukan di Lokasi Ini

Dilansir laman Today in Science, pegawai observatorium memang sedang mencari astronom amatir untuk mengoperasikan teleskop baru mereka dalam misi, antara lain, mencari Planet X. Di mana Planet X sebelumnya tengah dicari oleh seorang pengusaha bernama Percival Lowell membuat Observatorium Lowell, pada tahun 1894.

Namun sebelum berhasil ditemukan,  Lowell wafat. Pencarian Planet X berbarengan dengan penemuan Planet Neptunus dan Uranus pada 1846, di antara penemuan dua planet inilah jejak Planet X ditemukan.

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Ketika mulai dipekerjakan di Observatorium Lowell pada 1929, Clyde bergabung dalam pencarian planet X tersebut. Teleskop yang ada di Observatorium telah dilengkapi dengan sebuah kamera yang dapat mengambil dua gambar langit pada hari yang berbeda.

Sebuah perangkat yang dikenal dapat membolak-balikkan gambar secara cepat di antara dua gambar yang berbeda. Bintang dan galaksi pada dasarnya tidak akan bergerak dalam dua gambar yang berbeda itu, tapi benda dengan jarak yang lebih dekat akan terdeteksi karena pergerakannya di langit. 

Tampang Asli Pluto Terungkap

Clyde menghabiskan kira-kira satu minggu dalam mempelajari tiap pasang gambar, yang berisikan lebih dari 150 ribu bintang, bahkan hingga jutaan.

Pada tanggal 18 februari 1930, Clyde melihat adanya pergerakan dalam sepasang gambar yang diambil satu bulan sebelumnya. Setelah mempelajari dan mengkonfirmasikan kebenarannya, pegawai Observatorium Lowell mengumumkan penemuan planet ke sembilan pada tanggal 13 maret 1930.

Tak lama setelah penemuan, para pegawai mengadakan kontes penamaan bagi si planet baru. Seorang gadis kecil berusia 11 tahun, Venetia Burney yang berasal dari Inggris menyarankan nama Pluto, karena jaraknya yang jauh dan gelap menyerupai tempat tinggal para dewa Yunani yang berasal dari Neraka.

Sayang, dalam beberapa tahun belakangan, penamaan Pluto sebagai salah satu planet mulai digubris. Pluto dikeluarkan dari tata surya karena dianggap terlalu kecil, orbit yang mengitari Pluto pun dianggap membahayakan planet lain dan berpotensi tabrakan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya