Beda Ransomware Petya dan WannaCry

Tampilan serangan ransomware Petya.
Sumber :
  • Hothardware

VIVA.co.id – Baru saja reda setelah kehadiran ransomware WannaCry, dunia dihebohkan lagi dengan Petya. Meski keduanya merupakan virus yang sama-sama mengancam namun ahli forensik digital belum bisa mengatakan Petya adalah sofware yang mampu memeras penggunanya.

Begini Cara Realme Sukses Lawan Samsung, Apple dan Xiaomi

Menurut penjelasan ahli forensik digital dari Universitas Gunadarma, Ruby Alamsyah, Petya kemungkinan besar tidak melakukan enkripsi Master File Table (MTF) dan Master Boot Record (MBR). Malah, kata Ruby, Petya kerap menghapus data secara permanen sehingga tidak bisa di-recover.

"Kami menemukan pola penginfeksian ini di komputer korban Petya, makanya belum dapat dipastikan dengan penuh jika Petya adalah ransomware. WannaCry menyerang dokumen dalam OS Windows sedangkan Petya membuat pengguna tidak bisa menggunakan komputernya sama sekali karena sistem langsung terkunci sebelum OS menyala," ujar Ruby di Jakarta, Kamis 6 Juli 2017.

Lima Trik Bikin Wi-Fi di Rumah Makin Ngebut

Oleh karena itu, kata Ruby, tidak ada indikasi Petya bisa menyerang sistem IT perbankan karena masih menggunakan celah keamanan Windows, yakni MS17-010. Jika institusi perbankan sudah melakukan update terhadap OS Windows dengan patch Microsoft MS17-010 maka otomatis, diyakini Ruby, akan kebal terhadap Petya.

"Petya ini muncul pertama kali di Ukraina, penyebarannya melalui celah keamanan pada software akunting Ukraina bernama MeDoc. Dari situ dia akan menginfeksi ke jaringan lokal komputer," kata Ruby menjelaskan soal Petya.

Kampung Ini Jadi Tempat Koleksi Kamera Terbesar di Dunia

Menurut Ruby, penyebaran Petya masih fokus di Ukraina, Rusia, Eropa dan Amerika dan belum ada indikasi menjangkiti Indonesia. Hal ini memberikan keyakinan jika Indonesia tidak akan terlalu terkena dampak besar dari Petya. 

"Petya memang lebih berbahaya dibanding WannaCry tapi dari cara penyebarannya, Petya masih lebih kecil," kata Ruby.

Koper bertenaga AL

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Koper AI tenaga canggih ini juga menawarkan umpan balik kepada para penggunanya, yakni tunantera baik melalui komponen percakapan bawaan, serta sensor haptik di pegangan.

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2023