Keindahan Istanbul, Inspirasi Sandhy Sondoro Ciptakan Lagu Religi

Sandhy pun menceritakan proses pembuatan

yang ia ciptakan itu. Ia mengaku terinspirasi dengan keindahan kota Istanbul, Turki saat dirinya berkunjung menemui temannya di tahun 2012 lalu.

"Iya (ini single religi) yang pertama, proses menulis lagu sebenarnya sudah selesai tahun lalu. Tapi momennya kurang pas akhirnya baru dirilis tahun ini," ujarnya saat ditemui di Rabbani Rawamangun, Jakarta Timur.

Ia bercerita,

religinya berbeda dengan lagu-lagu religi kebanyakan. Di lagunya, ia banyak menyebut nama Allah. "Tiap sebut Allah saya kadang keluar air mata, sebut rasul, saya juga bisa keluar air mata."

Perjalanannya ke Istanbul itu menimbulkan pengalaman religi tersendiri untuk pria yang lama tinggal di Jerman itu.

Selama berada di Turki, ia mengaku banyak orang yang memberi pertolongan untuknya. Bukan orang Turki saja, tapi orang  dari Mesir, Sudan, juga ikut memberi pertolongan untuknya.

"Karena di sana kota tua yang bersejarah dalam Islam. Saya bertemu dengan sahabat yang sudah seperti kakak saya. Dia orang Turki. Kami sering tukar pikiran."

Sudah sejak lama tak bertemu, namun saat jumpa setahun lalu, Shandy merasakan ada hawa spiritual hingga ia terisnpirasi menciptakan sebuah lagu. "Dari situ, jadi deh lagu ini."

Sandhy pun tetap memainkan alat musik kesayangannya, gitar dalam video klip. Liriknya pun ia buat sedemikian rupa karena ia tujukan hanya untuk Allah.

"Warna musiknya bukan jazz. Ada gitar akustik di situ. Mungkin buat lagu religi pada umumnya kan jarang main gitar, di situ main gitar saja."

Sesuai makna liriknya,  cintanya, sepenuhnya hanya untuk Allah. "Saya

mencoba berdakwah. Ini

," ungkap Sandhy.

Meski demikian, lelaki berusia 39 tahun itu mengaku belum siap untuk mengeluarkan album religinya sendiri.

"Belum ya. Mungkin 10 tahun lagi."