- VIVA.co.id / Miranti Hirschmann
VIVA.co.id - Para sineas dan aktis serta aktor film Indonesia berkumpul di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia hari Sabtu 7 Februari mulai pukul 15.00 hingga 17.30 WIB. Mereka mengadakan pernyataan sikap menuntut pertanggungjawaban pemerintah berkenaan dengan perjalanan delegasi Indonesia ke Berlin dalam acara Festival Film Berlin tanggal 5 hingga 15 Februari 2015.
Produser sekaligus sutradara Nia Dinata membacakan Surat Terbuka Untuk Masa Depan Perfilman Indonesia, "Kami mendesak agar uang rakyat yang dikelola pemerintah untuk membangun perfilman Indonesia ditata secara profesional, bersih dari segala kepentingan pribadi, dan transparan."
Perjalanan delegasi ke acara festival film Berlin itu dikabarkan menelan biaya miliaran rupiah. "Perjalanan ini dinilai tidak transparan, penuh manipulasi, dan pemborosan serta peluang sangat besar dalam penyalahgunaan uang rakyat," kata Nia.
Adapun delegasi Indonesia yang berangkat untuk Festival Film Berlin adalah:
Nama : Armein Firmansyah
Jabatan: Direktur Pengembangan Industri Perfilman
Pimpinan Delagasi RI
Nama: Harry Pryomitro Simon
Jabatan: Produser Film
Nama: Hermant Kumar Hashmatral Mirpun
Jabatan: Produser Film
Nama: Evi Hapiah Salampessy
Jabatan: PPFI
Nama: Andi Umi Pratiwi
Jabatan: Staf Direktorat Pengembangan Industri Perfilman
Nama: Sarah Astriani
Jabatan: Aktris
Nama: Waliana Achmad May
Jabatan: Aktris
Nama: Subagyo Hutapea
Jabatan: Aktor PPFI
Nama: Ronggur Kurnia Oloan Nasution
Jabatan: Komunitas Film
Nama: Tini Afianti
Jabatan: Pengamat Film
Bagi sebagian kalangan sineas, sutradara, produser dan beberapa selebriti yang terlihat di Gedung Sapta Pesona, delegasi yang berangkat ke Berlin tidak mengerti dengan dunia perfilman dan tidak berkompeten dalam bidangnya. Surat Terbuka tersebut juga ditebus kepada Presiden RI, Joko Widodo.
Baca juga: