Australia-Indonesia Pererat Persahabatan Lewat Film

Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2017
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Yasir

VIVA.co.id – Festival Sinema Australia Indonesia 2017, yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia di Indonesia, disambut meriah pecinta film di Kota Makassar, Sabtu 28 Januari 2017. Khususnya, film berjudul LION yang disutradarai oleh Grath Davis.

Bersiap! Deretan Film di My French Film Festival 2024 Bisa Ditonton Resmi di Indonesia

Film LION diangkat berdasarkan buku non-fiksi berjudul A Long Way Home, yang tulis Saroo Brieley. Kisahnya mengangkat kejadian nyata yang dialami Saroo, ketika kecil di India.

Saat itu, Saroo Brieley masih berumur lima tahun dan tersesat di Kota Kalkuta, India, ribuan meter dari rumahnya. Ia pun menghadapi berbagai tantangan untuk bertahan hidup, hingga diadopsi oleh pasangan yang tinggal di Australia.

Festival Sinema Prancis 2023 Siap Digelar di Indonesia, Hadirkan Film-film Asal Prancis

"Saat itu (sebelum diadopsi), saya sangat rindu dengan ibu dan kakak saya. Rasa rindu sempat pudar, ketika saya sudah bersama orangtua angkat saya di Australia. Lalu, entah kenapa rasa rindu kepada ibu dan kakak kandung saya kembali muncul. Itu yang membuat saya harus menemukan mereka," kata Saroo, usai menyaksikan pemutaran perdana film LION di XXI Trans Studio Makassar.

Saroo mengatakan, 90 persen cerita di film LION yang diadopsi dari buku karyanya itu benar-benar terjadi di kehidupannya. Menurut dia, pada proses pembuatan film tersebut,  bersama keluarganya sepakat, agar isi ceritanya tidak disisipi kisah fiksi.

Pertama Kali ke Indonesia, Aktor Yordania Mohammed Al Jizawi Langsung Nyaman

Di film tersebut, Dev Patel memerankan Saroo sebagai aktor utama. Ada pula Nicole Kidman, Rooney Mara, dan David Wenham.

Sementara itu, Wali Kota Makassar yang juga hadir dalam pemutaran perdana film LION mengatakan, diselenggarakannya FSAI merupakan bentuk persahabatan antara Australia dan Indonesia.

"Saya kira ini adalah bentuk persahabatan, terkhusus Australia dengan kota Makassar dan saya kira ikatan emosional lewat kisah film true story seperti LION memberikan suatu isyarat, share dalam perasaan dan emosional. Saya kira, ini bisa memperkuat Australia dan Makassar," kata Wali Kota yang akrab disapa Danny itu.

Sementara itu, lonsulat Jenderal Australia Makassar, Richard Mathews mengungkapkan, FSAI tahun ini digelar untuk kembali merangsang talenta dan bakat para insan perfilman untuk lebih mengasah kemampuannya.

"Saya kira Indonesia mampu membuat film, makanya kami membuat festival film ini. FSAI memutarkan film Indonesia juga," katanya.

Tak hanya itu, FSAI juga diselenggarakan sebagai momen perayaan suburnya industri film di kedua negara, yakni Australia dan Indonesia. Film Indonesia di Australia kerap menjadi sinema favorit, begitu juga sebaliknya.

"Warga Australia dan Indonesia sama-sama mencintai film sebagai cara untuk mengekspresikan harapan, impian, dan tantangan, serta keduanya memiliki industri yang dinamis dan kekayaan bakat kreatif," ucap Mathews.

Selain di Makassar, FSAI juga digelar di Senayan City XXI, Jakarta Selatan, pada 26-29 Januari 2017, dan Surabaya pada 4-5 Februari 2017 mendatang. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya