- Rugby World Cup Action Images via Reuters / Paul Childs Livepic
VIVA.co.id – Ada momen mengharukan ketika Pangeran Harry mengunjungi Jamiyah Singapura dalam kunjungannya selama dua hari di Negeri Kepala Singa itu. Putra mahkota dari kerajaan Inggris ini bergabung dengan komunitas muslim untuk berbuka puasa bersama dan mendoakan para korban bom di Inggris.
Menjelang makan, kelompok tersebut menawarkan doanya kepada mereka yang terkena dampak serangan Sabtu di Ibu Kota Inggris, seperti dilansir dari The Huffington Post.
"Bayangkan kita adalah keluarga korban serangan teror London tadi malam. Biarkan kedamaian dan keharmonisan terjadi di masyarakat di seluruh dunia," kata Muhammad Rafiuddin Ismail, sekretaris jenderal Jamiyah Singapura, sebelum berbuka puasa.
Seperti dikabarkan sebelumnya, dalam insiden tersebut tujuh orang tewas dan puluhan lainnya terluka saat tiga orang menyerang warga sipil di pusat kota London, Sabtu. Para penyerang menabrak pejalan kaki di London Bridge dan terus menusuk di pasar terdekat sebelum dibunuh oleh polisi. Tak satu pun korban dalam serangan tersebut telah diidentifikasi sejauh ini.
Serangan teror akhir pekan ini terjadi hanya dua minggu setelah seorang pembom bunuh diri meledakkan bahan peledak saat konser Ariana Grande di Manchester. Dan pada bulan Maret, seorang pria menabrak pejalan kaki di Westminster Bridge dengan sebuah mobil sewaan sebelum menyerang seorang perwira yang menjaga parlemen.
Pangeran Harry berada di Singapura untuk tampil di Sentebale Royal Salute Polo Cup, sebuah acara penggalangan dana tahunan untuk badan amal yang memfokuskan pada membantu anak-anak dan orang-orang muda yang rentan terkena HIV di Afrika bagian selatan.
Dia dijadwalkan untuk melakukan perjalanan ke Australia mempromosikan Invictus Games 2018 di Sydney, sebuah acara olahraga yang dia dirikan untuk menghormati veteran yang terluka, dan sakit. (one)
Pangeran Harry Resmi Daftarkan AS Sebagai Tempat Tinggal Utama, Tak Lagi Jadi Bangsawan Inggris?
Pangeran Harry The Duke of Sussex secara resmi telah mendaftarkan Amerika Serikat sebagai tempat tinggal utamanya, menurut dokumen yang diajukan di Inggris.
