Industri Estetika Masuki Era Beauty 4.0

Ilustrasi wanita cantik.
Sumber :
  • Pixabay/Laleyla5

VIVA – Memasuki revolusi industri 4.0, era digital ini secara fundamental mengubah kehidupan sosial masyarakat dalam lingkungan domestik hingga mondial. Hal itu juga berpengaruh pada industri estetika.

Body Contouring Bakal Jadi Tren Kecantikan 2019

Jika menengok beberapa tahun terakhir, banyaknya tuntutan konsumen akan hasil perawatan instan, perubahan wajah menjadi V-shape hingga tren perawatan kulit anti-aging ramai mewarnai industri kecantikan di Tanah Air. Karena itu, di era digital seperti saat ini, industri estetika mengalami dampak besar secara global.

Fenomena tren tersebut timbul lantaran pengaruh perkembangan teknologi dan sosial media. Industri 4.0 pun menyeret industri estetika memasuki era Beauty 4.0.

Tampil Maksimal dengan Gaya Rambut Oke saat Rayakan Natal

"Seperti diketahui revolusi industri berkembang dan mengalami perubahan dari industri 1.0 menuju 4.0, demikian juga pada beauty industry mengalami revolusi," kata dr. Lanny Juniarti, Dipl. AAAM, Founder dan President Director Miracle Aesthetic Aclinic Group di Jakarta, Selasa, 12 Februari 2019.

Dahulu saat Beauty 1.0, konsep perawatan fokus pada satu dimensi, yakni dokter. Sampai-sampai dokter disebut sebagai golden ratio.

Alasan di Balik Wanita yang Rela Bokongnya Disuntik 100 Jarum

"Dari sudut pandang dokterlah yang menentukan perawatan terbaik dan cocok untuk sang pasien," kata Lanny.

Pada Beauty 2.0, masyarakat menginginkan bentuk wajah yang sempurna, namun tak membuang keasliannya. "Ini konsep perawatan terbaik dari dirinya dan tidak menjadi orang lain, tidak mengubah tampilan secara drastis," ujar dia.

Dan pada era Beauty 3.0, tuntutan dari masyarakat kian berkembang pesat. Menurutnya, masyarakat atau pasien tidak hanya ingin menyempurnakan tampilan wajah, tapi kecantikan yang diciptakan bisa meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Yang terakhir era Beauty 4.0, di mana media sosial tak hanya sebagai social network, namun juga menyebabkan munculkan sosial beauty. Beauty 4.0 tak lagi fokus pada sudut pandang dan keinginan masyarakat.

"Dan tidak cuma pada satu dan dua dimensi, melainkan multidimensi. Di era ini kecantikan terkait banyak faktor, seperti opini orang, social awareness hingga opini publik, yang berorientasi dengan fisik dan emosional individu," tuturnya.

Bisa dikatakan, tujuan dari Beauty 4.0 ini adalah bagaimana bisa menyempurnakan tampilan wajah sesuai versi terbaik, namun tetap terlihat natural, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan dampak positif bagi mereka saat berinteraksi dengan orang lain. Dan hasil perawatan yang dilakukan pun mampu memberikan kualitas hidup yang semakin baik di kehidupan sosial. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya