Produsen Tas Termahal di Dunia Pakai Kulit Burung Langka?

Tas Hermes
Sumber :
  • Most Luxurious List

VIVA.co.id – Rumah mode asal Prancis, Hermes membantah menggunakan kulit burung langka sebagai bahan pembuatan tas. Ini menyusul protes yang dilakukan Organisasi Perlindungan Hewan Internasional (People for The Ethical Treatment of Animals/PETA).

Dalam aksi protes PETA, tiga model, di mana satu model bertelanjang dada mengantungkan buru unta yang sudah mati di lehernya. Ketiga model membawa tas kertas bertuliskan, "Hermes: Bin ostrich skin".  

PETA juga merilis video yang menunjukkan burung unta berusia muda dibunuh, bulunya dicabuti demi mendapatkan tekstur bergelombang untuk dijadikan bahan pembuatan tas dan barang mewah. Gambar itu didapat di sebuah peternakan burung unta di Afrika Selatan.    

Tas Hermes Ini Paling Mahal dalam Sejarah

Dikutip dari i-D.vice, Hermes membantah bahwa peternakan burung unta dalam video itu sebagai milik mereka. "Peternakan yang ditampilkan dalam video bukan milik Hermes. Di industri ini, Hermes melakukan operasi pada tingkat sekunder," kata Hermes.

Hermes menyatakan bahwa hanya menggunakan sedikit kulit burung unta, namun tidak berasal dari peternakan, melainkan dari penyamaan kulit. Semua pemasok Hermes juga diminta tunduk pada kontrol ketat dan permanen.

Kisah di Balik Nama Tas Hermes Birkin dan Kelly

Sementara peternakan burung unta milik mereka digunakan untuk memproduksi daging dan bulu. Dua produksi ini diklaim lebih besar dibanding dengan produksi kulit.
    
Selain itu, peternakan milik mereka di Afrika Selatan juga diawasi secara ketat oleh beberapa lembaga independen, seperti National Society for the Prevention of Cruelty to Animals (NSPCA), South African Veterinarian Association (SAVA), South African Department of Agriculture, Forestry and Fisheries (DAFF).

"Hermes selalu aktif dalam menjalankan kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan. Selain itu, juga melakukan pemeriksaan sistematis kepada pemasok dan memastikan mereka secara ketat mematuhi kebijakan lokal dan internasional dan selalu berusaha mematuhi praktik-praktik terbaik dalam rangka meningkatkan kebijakan tersebut," tutur Hermes.

Karena itu, Hermes menyesalkan protes terus menerus yang dilakukan PETA, yang dianggap dapat menjatuhkan reputasi mereka tanpa melihat representasi sebenarnya dari fakta-fakta dan komitmen Hermes untuk memerangi kekejaman terhadap hewan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya