Empat Desainer Pamerkan Batik Betawi di Belanda

Lily Mariasari, desainer batik Betawi, yang tampil dalam Indonesia Cultural Fashion di Amsterdam, Belanda, pada 18 Desember 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bimo Fundrika

VIVA.co.id - Empat desainer Tanah Air siap tampil dalam Indonesia Cultural Fashion (ICF) di Amsterdam, Belanda, pada 18 Desember 2016. Seorang di antara mereka adalah Lily Mariasari dengan brand Elemwe.

Gaya Busana Dikritik, Intip 5 Padu Padan Kemeja Batik Atta Halilintar

Lily akan memamerkan busana dengan desain dan corak dari daerah asalnya, Jakarta. Ia akan membawa batik Betawi yang mungkin selama ini tidak banyak dikenal.

"Temanya budaya Betawi. Inspirasinya dari landscape di Jakarta. Jadi ada di seluruh wilayah masing-masing, mulai Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan. Misalnya, lancdcape Timur ada keong mas, Selatan ada Pancoran," kata Lily usai jumpa pers di Jakarta pada Kamis, 17 November 2016.

Usai Batik Betawi, Kini Jakarta Punya Batik Marunda

Lily juga menjelaskan, batik yang akan ditampilkannya ialah busana muslim dengan tipe reasy ti wear, two pieces yang menggunakan paduan bahan polos dan batik cap campuran tulis. Namun kali ini busana yang diperlihatkan adalah busana yang memiliki ciri khas Betawi. Lily akan membawa delapan karyanya.

"Material yang digunakan katun, brokat, dan payet. Yang membedakan satu dengan yang lainnya adalah motif pada kain serta desain baju yang berciri khas Betawi," katanya.

Jelang Konser di Indonesia, Vokalis Judas Priest Pakai Batik

Lily mengaku telah mempersiapkan semua lebih sebulan lalu. Dia menghabiskan waktu satu-dua minggu untuk mendesain. Sedangkan persiapan keseluruhan dari penjahitan lebih sebulan.

Ajang itu bukan pengalaman pertama Lily tampil di luar negeri. Dia pernah tampil di Manhatttan, New York, pada 2015. Namun ia tetap mengaku merasa tertantang pada gelaran kali ini.

"Kalau batik Jawa mungkin sudah gampang. Kalau Batik Betawi, belum terlalu populer. Jadi tantangannya bagaimana memberikan referensi selain batik yang sudah ada," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya