Ketahui Proses Pembuatan Kain Jumputan

Neneng Iskandar
Sumber :
  • Viva.co.id/Linda Hasibuan

VIVA.co.id – Salah satu dari keberagaman wastra Nusantara yang dimiliki Indonesia adalah kain dengan teknik jumputan. Sudah sejak lama kain ini menjadi favorit para pencinta kain Nusantara setelah batik dan tenun.

Angkat Wastra Nusantara, Athan Siahaan Bidik Kalangan Milenial

Untuk proses pembuatannya, Neneng Iskandar, pakar kain sekaligus pengurus Himpunan Wastra Prema menuturkan, kain ini diikat kencang di beberapa bagian, lalu dicelupkan pada pewarna. Tak heran bila wastra Nusantara ini biasa disebut kain jumputan ikat celup.

Membuat jumputan bisa di atas bahan apa saja, seperti sutra, mori prima, dan blacu. Hanya saja, pastikan kain yang digunakan dalam keadaan bersih dan motif sudah ditentukan terlebih dahulu dengan menggunakan tali atau karet yang diikat sangat kencang.

Alodya Desi Ajak Milenial Lestarikan Wastra Langka Nusantara

Kemudian, kata dia, rebus air hingga mendidih dan campurkan pewarna dan penguat dalam satu kemasan. Tambahkan dua sendok garam dan cuka secukupnya sambil diaduk hingga merata. Selanjutnya, basahi kain yang telah diikat dan dibuat motif dengan air bersih.

"Lalu, celupkan seluruh bagian kain pada cairan berwarna yang mendidih tersebut," ujar dia kepada VIVA.co.id saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 16 Maret 2017.

Street Couture, Cantiknya Songket yang Dipadu dengan Warna Pastel

Setelah itu, dia menuturkan, aduk rata kain tersebut sekitar 20-30 menit agar warna merata dan kuat. Anda pun bisa mencelupkan berkali-kali sesuai jumlah warna yang dikehendaki.

Setelah proses pewarnaan selesai, angkat kain dan bilas dengan air bersih dan dingin. Bukalah ikatan pada kain sambil ditiriskan dan dijemur.

"Setelah kain dicelup berkali-kali, Anda bisa mengangkatnya, lalu tiriskan dan dijemur. Setelah kering, kain bisa disetrika," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya