Jembatan Semanggi Jadi Motif Batik Jakarta

Ahok dan istri pakai batik motif Jembatan Semanggi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Linda Hasibuan

VIVA.co.id – Label tekstil Sejauh Mata Memandang mengeluarkan koleksi terbarunya. Berbeda dari sebelumnya kali ini label tersebut berkolaborasi dengan Dekranasda Provinsi DKI Jakarta untuk meluncurkan sebuah koleksi baru yang dihasilkan para ibu rumah tangga di rumah susun (rusun) Jakarta. 

Cantiknya Batik Sekar Arum Sari, Resmi Jadi Seragam Baru Jemaah Haji Indonesia 2024

Bertajuk Jakarta Kita, koleksi yang dimotori oleh Chitra Subyakto ini lebih mengeksplorasi jalanan Semanggi. Chitra mengedepankan motif ini lantaran terinspirasi ikon kota Jakarta, yakni Jembatan Semanggi. Jembatan itu diresmikan pada tahun 1962 untuk menyambut Asian Games.

Tidak sekadar itu, Chitra mengganggap bahwa Jembatan Semanggi adalah sebuah simbol persatuan karena menghubungkan berbagai wilayah. Dan proyek Simpang Susun Semanggi yang sedang dibangun sekarang juga menjadi inspirasi Chitra untuk membuat koleksi ini.

Didiet Maulana: Shopee Buktikan Batik Lokal Juga Layak Ekspor

“Jembatan Semanggi adalah sebuah simbol persatuan karena menghubungkan berbagai wilayah di Jakarta-Utara, Selatan, Barat, dan Timur tanpa hadirnya lampu lalu lintas. Proyek Simpang Susun Semanggi yang sedang dibangun sekarang semakin menginspirasi saya untuk membuat koleksi ini," kata Chitra saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin, 17 April 2017.

Dia menuturkan bahwa koleksi kainnya akan dibuat seperti ilustrasi daun semanggi berhelai empat serta garis marka jalan di Jakarta, motif baru ini diaplikasikan oleh para ibu rumah tangga dari rusun Marunda, Jakarta Utara, di atas kain katun melalui teknik batik tulis. Batik yang dihasilkan memiliki warna beragam seperti hijau, merah, kuning, dan biru tua.

Makna 8 Motif Batik Nusantara, Dianggap Senjata Hingga Simbol Cinta dalam Pernikahan

Di samping itu, Sejauh Mata Memandang juga melansir beragam bantal dekorasi yang dihiasi hasil sulaman tangan ataupun kain batik bermotif Semanggi, ditambah dengan aksen pom pom warna-warni khas Betawi. Bantal-bantal ini dibuat dengan tangan oleh ibu-ibu rumah tangga dari Rusun Pesakih, Jakarta Barat, dan Rusun Pulo Gebang, Jakarta Timur. 

Setiap produk yang menjadi bagian koleksi ini merupakan hasil tangan para ibu rumah tangga di rusun-rusun Jakarta, yang telah menjalani pelatihan selama enam bulan di bawah asuhan Dekranasda DKI Jakarta untuk menjadi perajin batik dan sulam yang terampil. 

Hal ini sejalan dengan salah satu misi Sejauh Mata Memandang untuk memberdayakan para perempuan Indonesia, khususnya para ibu rumah tangga. Sejauh Mata Memandang menampilkan koleksi terbarunya ini dalam sebuah pameran instalasi yang merupakan hasil kolaborasi dengan Felix Tjahyadi selaku Exhibition Designer dan Agra Satria selaku Exhibition Graphic Artist. 

"Iya para ibu-ibu rusun yang dibawah binaan Dekranasda DKI Jakarta saya ajarkan untuk membuat batik dan sulam terkait motif dari Jembatan Semanggi. Mereka sangat senang dan antusias karena bisa membuat berbagai barang, seperti bantal, taplak meja dan sapu tangan dari kain yang dibuat itu," ucap Chitra.

Untuk kisaran harga, Chitra sedikit membocorkan bahwa koleksi tersebut dibanderol mulai dari Rp200 ribu hingga Rp2 juta tergantung bahan, warna dan luas kain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya