- Pixabay
VIVA.co.id – Banyak produk krim antipenuaan yang menawarkan janji manis dapat menghilangkan kerutan. Namun belum ada penelitian medis yang diterbitkan mendukung klaim produk tersebut.
Adapun penyebab terbesar munculnya keriput dan tanda-tanda penuaan lainnya adalah sinar ultraviolet dan polusi. Karena itu, pemakaian krim antipenuaan dibutuhkan untuk menghindari hal tersebut.
Seberapa baik krim antikeriput atau penuaan itu bekerja tergantung pada bahan aktif yang dikandungnya. Berikut ini kandungan baik dalam krim antipenuaan untuk mencegah keriput, seperti dilansir dari Medical Daily.
Retinoid
Retinoid telah terbukti ampuh mengurangi keriput dan mempercepat penyembuhan luka atau goresan pada kulit. Dengan pemakaian sesuai anjuran dokter, retinoid akan membuat tubuh memproduksi kolagen dan elastin lebih banyak.
Kedua hal tersebut membuat kulit menjadi lebih kenyal dan mampu menyerap banyak air. Sehingga, kulit melakukan regenerasi dan terlihat lebih segar. Namun, wanita hamil dilarang menggunakannya lantaran dapat menyebabkan bayi lahir cacat.
Asam salisilat dan hyaluronic
Asam salisilat mampu mengaktifkan gen menjadi lebih aktif, yang memicu sel membentuk kolagen lebih banyak atau meredakan bekas luka atau garis halus pada kulit. Sedangkan, asam hyaluronic membantu kulit memiliki kelembapan alami.
Peptida
Peptida berperan dalam sejumlah proses dalam tubuh, seperti membangun sel-sel baru dan protein yang penting untuk struktur kulit.
Dan rahasia untuk mengurangi kerusakan kulit, seperti keriput adalah dengan pemakaian tabir surya. Sebab, ia mampu mencegah sinar radiasi dengan melindungi sel dari kerusakan, sehingga setiap akan keluar rumah, usahakan mengoleskan tabir surya untuk melindungi efek buruk dari sinar matahari. (ren)
