Cerita Pria Pakai Make-up ke Kantor Bikin Heboh

Pria di Portsmouth, Inggris yang memakai make-up ke kantor
Sumber :
  • facebook.com/SpottedPort

VIVA.co.id – Dahulu, pria yang rutin memakai make-up setiap hari akan dianggap aneh. Namun, kini sejumlah pria ternyata menerapkan make-up dalam kehidupan sehari-hari.

KPK Ungkap Masih Ada 6 Menteri dan 3 Wakil Menteri Jokowi Belum Lapor LHKPN

Blogger kecantikan pun kini tidak hanya wanita tapi juga pria, seperti James Charles dan Manny Gutierrez. Bahkan, di negeri pencetak drama-drama populer, Korea Selatan, bisnis perawatan pria sedang booming.

Pria di negeri tersebut mengatakan bahwa mereka memakai make-up tipis untuk menyembunyikan kekurangan dan agar lebih percaya diri. Calon pengantin pria pun kerap tampil dengan make-up ketika berada dalam pesta pernikahan.

Saham Berdividen, Pilihan Terbaik untuk Investor Konservatif

Bahkan makin banyak pria yang peduli pada perawatan wajah dan kulit membuat Giorgio Armani mengeluarkan lini kecantikan Him and Her. Perlahan tapi pasti, sebagian pria kini tak malu bersolek.

Kendati demikian, sebagian orang belum bisa menerimanya. Hal ini yang dialami oleh salah satu pria di Portsmouth, Inggris. Dia diminta atasannya untuk menghapus make-up yang dikenakannya saat di kantor.

Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan

Perlakuan yang dianggap diskriminatif tersebut, dia berbagi kisahnya di media sosial. Dia mengatakan bahwa tidak ada kebijakan soal memakai make-up di perusahaan tempatnya bekerja, sehingga siapapun bisa memakainya.

“Banyak rekan wanita saya memakai make-up lebih menor daripada saya,” tulisnya, seperti dikutip dari Refinery29, Rabu, 12 Juli 2017.

Dia menuturkan, sudah bekerja sekitar delapan hingga sembilan bulan di sana dan managernya tidak pernah mempermasalahkan kebiasaannya memakai make-up. Namun, ketika terjadi pergantian manajemen, semuanya berubah,  

“Saat saya datang ke kantor, saya diminta untuk menghapus make-up. Saya kaget, tentu saja saya menolak," ujarnya.

Menurutnya, tindakan itu tidak adil dan diskriminatif. Unggahan ceritanya pun menjadi heboh di dunia maya. Dia mendapat respons positif dari beberapa netizen.

"Anda terlihat menakjubkan dengan make up. Teruslah pakai make-up," tulis netizen.

Organisasi nonprofit yang melindungi hak-hak karyawan di Amerika Serikat, Workplace Fairness menyatakan bahwa pemilik perusahaan secara hukum memiliki hak untuk mengatur busana, aksesori, tato, make-up, kuku, rambut karyawannya. Namun, aturan itu tidak boleh diskriminatif. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya