Sambut Hari Batik, Bateeq Ciptakan Motif Keluarga Sanrio

Anak-anak mulai dikenalkan berpakaian batik sejak dini.
Sumber :
  • istimewa

VIVA.co.id – Selama ini baju batik umumnya lebih banyak dikenakan oleh kaum remaja dan juga orang tua. Jarang sekali kita melihat anak-anak mengenakan baju batik. Celah inilah yang dilihat produsen bermerek Bateeq sebagai pasar potensial yang patut digarap.

Gaya Busana Dikritik, Intip 5 Padu Padan Kemeja Batik Atta Halilintar

Dengan niat ingin mengenalkan batik kepada kalangan anak-anak, Bateeq berkolaborasi dengan Sanrio meluncurkan Sanrio Characters Bateeq.

“Kami berharap dengan koleksi ini, anak-anak Indonesia semakin mencintai budaya batik Indonesia, tidak kelihatan kuno tetap mengikuti tren dan mengutamakan kenyamanan,” ujar Michelle Tjokrosaputro, CEO Bateeq melalui keterangan tertulis.

Jelang Konser di Indonesia, Vokalis Judas Priest Pakai Batik

Produk batik berkarakter khusus ini akan disukai anak-anak karena menampilkan kartun seperti Hello Kitty, Pompompurin, dan Bad-badtzmaru dengan motif Truntum, Kawung, Grinsing dan Mega Mendung.

"Untuk sementara ini kita keluarkan tiga karakter yakni Hello Kitty, Pompompurin, dan Bad-badtzmaru. nanti dikemudian hari kita keluarkan koleksi-koleksi lain," ujarnya.

Begini Cara Mencuci Batik Biar Awet dan Warnanya Enggak Luntur

Koleksi ini diciptakan untuk anak-anak usia 3-13 tahun dan koleksi remaja perempuan. Dikatakan Michelle, produknya adalah kain print bermotif batik yang menggunakan bahan kimia dan pewarnaan yang ramah lingkungan.

Menurut Michelle, misi Bateeq adalah ingin memperkenalkan dan mempopulerkan batik di kalangan anak-anak. Jadi anak-anak cinta dan bangga dengan budaya bangsa Indonesia batik.

“Tapi kita tidak bisa memaksa anak-anak agar cinta batik dengan cara memaksa mereka memakai baju batik dengan motif jadul-jadul (zaman dulu). Kita harus up to date dengan mengikuti apa yang anak-anak suka. Karakter-karakter apa yang mereka suka, yang biasa ditonton di televisi. Sehingga kami memutuskan untuk berkolaborasi dengan Sanrio.” 

Butuh dua tahun

Sejak hadirnya toko pertama di Solo pada 2012, kini produk Bateeq sudah tersebar di 79 lokasi. Terdiri dari 34 toko sendiri dan 45 tersebar di departemen store di sejumlah kota di tanah air.

Michelle menceritakan proses untuk kolaborasi dengan Sanrio membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni dua tahun hingga akhirnya Sanrio bersedia bekerja sama untuk mengizinkan gambar karakternya disajikan di pakaian batik produksi Bateeq.

"Selama dua tahun itu kami terus menerus tek tok-tek tok dengan tim dari Jepang dan Hong Kong (kantor pusat regional Sanrio). Selama itu pula kami memikirkan bagaimana membuat karakter Jepang yang bisa meng-Indonesia. Akhirnya bersedia memberikan lisensinya kepada kami untuk memasarkan produk Bateeq Sanrio di Indonesia,” kata Michelle.

Michelle mengatakan, Bateeq berusaha menghasilkan produk-produk batik dengan motif dan model kekinian. Sejauh ini respons konsumen cukup positif terhadap produk yang dihasilkan Bateeq. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya