Peserta Miss Peru 2018 Ungkap Data Kekerasan Wanita

Kontes kecantikan Miss Peru 2018
Sumber :
  • instagram.com/missperuofficial

VIVA – Hal mengejutkan dilakukan oleh para peserta kontes kecantikan Miss Peru 2018 di atas panggung. Penampilan mereka di atas panggung dimanfaatkan untuk memaparkan fakta dan data kekerasan di negaranya.

Ternyata Ini Alasan Rumy Al Qahtani Ikut Miss Universe 2024 Wakili Arab Saudi

Biasanya, para peserta pada ajang ini memberitahukan soal ukuran pakaian, tinggi dan berat badan serta ukuran payudara. Tapi tahun ini berbeda. Mereka menggantinya dengan mengungkapkan angka pelecehan yang terjadi di jalanan, perdagangan wanita dan kekerasan terhadap gender (femicide) yang mengkhawatirkan di seluruh Peru.

"Namaku Camila Canicoba dan aku mewakili Departemen Lima. Ada 2.202 kasus femicide dilaporkan dalam sembilan tahun terakhir di negara saya," kata dia, seperti dilansir dari Independent, Kamis, 2 November 2017.

Kronologi Miss Jepang 2024 Mengundurkan Diri Usai Selingkuh dengan Pria Beristri

Sementara wakil dari daerah lain di Lima, Juana Acevedo mengatakan, bahwa 70 persen wanita di Peru menjadi korban pelecehan di jalanan. Luciana Fernnndez dari Huanuco menggunakan waktunya di panggung untuk memberitahu kepada penonton bahwa sebanyak 13 ribu gadis di Peru mengalami pelecehan seksual.

"Lebih dari 25 persen anak perempuan dan remaja dilecehkan di sekolah mereka," kata Almendra Marroquin, yang mewakili Canete.

Miss Jepang Kelahiran Ukraina Lepaskan Mahkotanya Gara-gara Isu Selingkuh dengan Pria Beristri

Sementara penyelenggara Miss Peru 2018 sepenuhnya berada di belakang konsep tersebut, menampilkan kliping koran di layar besar di belakang para kontestan saat mereka berjalan di runway, merinci kasus wanita yang diserang dan dibunuh.

Di bagian akhir kontes kecantikan, para peserta juga diminta untuk menjelaskan aturan seperti apa yang bisa mengatasi kekerasan terhadap wanita. Pemenang Miss Peru 2018, Romina Lozano mengatakan, bahwa dia akan menerapkan sistem database para penyerang, tidak hanya untuk femicide tapi juga kekerasan lain untuk melindungi wanita.

Beberapa di antaranya mengkritik segmen pose dengan bikini di atas panggung. Namun penyelenggara Miss Peru 2018, Jessica Newton melihat segmen bikini  sebagai kesempatan untuk memberdayakan wanita, menunjukkan bahwa mereka harus diperlakukan dengan rasa hormat yang sama terlepas dari apa yang mereka kenakan.

"Jika saya keluar dengan baju renang, saya sama layaknya dengan wanita yang berjalan keluar dengan gaun malam," ujarnya.  (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya