- VIVA.co.id/Bimo Aria
VIVA – Jika umumnya produk furnitur anyaman terbuat dari bahan seperti bambu, rotan atau berbagai bahan alam lainnya, kini produk itu bisa dibuat dari bahan polimer. Bahkan, anyaman yang satu ini diklaim ramah lingkungan dan lebih tahan lama.
"Kita fokus pada produk yang durable, polimer material yang kita gunakan bukan yang satu kali tapi bertahun-tahun," kata Executive Vice President PT Polymindo Permata Johan Yang, saat ditemui di kawasan Kemayoran, Jakarta, Senin 11 Maret 2019.
Ia mengatakan, sebagai produk furnitur, anyaman berbahan dasar polimer ini juga tahan meskipun ditempatkan di luar ruangan. Bahkan, Johan mengatakan bahwa anyaman ini bisa tahan hingga tiga tahun.
"Kalau bicara outdoor, furtnitur kita tiga tahun garansi, tapi kenyataannya saya menggunakan sampai 10 tahun. Itu salah itu yang kita artikan sebagai ramah lingkungan," ujarnya.
Tidak hanya itu, Johan mengatakan bahwa anyaman yang terbuat dari polimer ini juga bisa didaur ulang. Sehingga, ketika produk itu sudah rusak dan usia pakainya telah berakhir, maka ia bisa didaur ulang ke bentuk lain.
"Termasuk pada building material ada bahan daur ulang dari viber. Kemudian ketiga, kita fokus ke produk non-toxic, jadi kita lebih aman untuk manusia, misal pewarna yang digunakan tidak menggunakan heavy metal. Kita komitmen membuat produk yang bertanggung jawab bagi lingkungan," tutur Johan.
Menariknya, produk anyaman ini juga dikerjakan oleh perajin dari berbagai daerah. Dengan demikian, pola yang dihasilkan juga sangat beragam seperti produk anyaman. (asp)
