- Tourism New Zealand (TNZ)
VIVA – Selama ini, orang Indonesia hanya mengenal Selandia Baru sebagai negara yang menjadi lokasi syuting film terkenal The Lord of The Rings, negara yang memiliki jumlah domba yang sangat banyak dan destinasi wisata dengan aktivitas memacu adrenalin.
Padahal, selain hal-hal tadi, banyak sekali yang ditawarkan Negeri Kiwi ini. Salah satunya adalah kebudayaan Maori, suku asli Selandia Baru.
Kebudayaan Suku Maori di Selandia Baru, merupakan bagian integral dari kehidupan Kiwi, sebutan untuk orang-orang Selandia Baru. Kebudayaan mereka juga tak kalah unik dengan suku-suku lain di dunia, yang semuanya terlihat di berbagai tradisinya.
Salah satunya adalah upacara penyambutan yang baru-baru ini juga dilakukan saat Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi berkunjung ke Selandia Baru, dalam rangka perayaan hubungan diplomatik ke-60 antara kedua negara.
Di sana, Jokowi menikmati upacara penyambutan yang dinamakan powhiri, terdiri dari sambutan resmi dan tampilan keramahan Maori (Manaakitanga).
"Powhiri biasanya dimulai dengan wero (tantangan) di luar marae. Seorang pejuang dari tangata whenua (tuan rumah) akan menantang manuhiri (tamu), untuk melihat apakah mereka adalah teman atau musuh. Dia mungkin membawa taiaha (senjata yang menyerupai tombak), dan akan meletakkan rautapu (tanda), seringkali berupa cabang kecil untuk diambil para pengunjung sebagai simbol bahwa mereka datang dengan damai," demikian menurut rilis yang diterima VIVA dari Tourism New Zealand (TNZ), Kamis 22 Maret 2018.
Karanga (panggilan) kemudian dilakukan, diikuti oleh pidato dan nyanyian. Untuk mengakhiri proses formal, pengunjung dan tuan rumah akan saling menyapa dengan hongi, seremonial menyentuh hidung, yang dilakukan oleh Jokowi.
Baca: Singgah ke Desa Tradisional Maori, Suku Asli Selandia Baru
Hongi sendiri merupakan ritual saling menempelkan hidung, di saat yang bersamaan sebagai bentuk mengucapkan salam. Nah, waktu itu Jokowi sempat melakukan salam hongi dengan para tetua adat Suku Maori.
Powhiri lantas ditutup dengan pembagian kai (makanan) untuk seluruh peserta upacara penyambutan dan orang-orang yang hadir. (asp)
