Kisah Anak Pedagang Kelontong Kuliah di Thailand dan Jepang

Dewi Ernawati
Sumber :

VIVA – Kuliah di luar negeri merupakan impian tak sedikit anak muda Indonesia. Bukan hanya menimba ilmu, kesempatan tinggal di negara lain juga menjadi peluang untuk lebih mengenal gaya hidup dan budaya luar. Tapi sayangnya, tidak sedikit pula impian itu pupus karena berbagai kendala, salah satunya keterbatasan ekonomi.

Jelang Pemilu 2024, Rektor IPB Imbau Hindari Polarisasi hingga Informasi Tak Benar

Seperti cita-cita Dewi Ernawati. Sejak SMA, Dewi berkeinginan melanjutkan pendidikan ke Swedia. Motivasinya berawal dari kegemaran menonton film Harry Potter. Namun, kondisi keluarga kurang mendukung meski Dewi telah berusaha mencari informasi seputar perkuliahan di sana. 

Selepas gagal meneruskan kuliah ke Swedia, Dewi tak patah semangat. Ia memutuskan mengikuti tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan dia diterima di IPB.

Hati-hati Klaim BPA Free

Ia memilih IPB sebagai tempat belajar karena ingin menjadi pegiat di bidang pertanian. Menurutnya pegiat di bidang pertanian Indonesia masih sangat kurang, baik secara kuantitas maupun kualitas. Dewi mencontohkan pegiat pertanian di Thailand dan Jepang yang sudah sangat masif berjalan dan sangat diapresiasi oleh petani dan pemerintah setempat.

Jepang/Ilustrasi.

Kronologi Mahasiswi S2 IPB Tewas Terbakar saat Penelitian di Laboratorium

Tiga semester ia tempuh di IPB dengan lancar dan hasil yang memuaskan. Namun ternyata keinginan Dewi kuliah ke luar negeri masih ada. Bersumber dari teman-temannya, Dewi mendapatkan informasi pertukaran pelajar ke Thailand selama satu semester. Tahapan seleksi ia ikuti semua dan akhirnya Dewi diterima di Kasetsart University, Bangkok.

“Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa ikut pertukaran pelajar ke Bangkok dengan gratis. Saya juga dapat merasakan sensasi kehidupan baru di Bangkok ini,” ujar Dewi seperti dikutip dari keterangan tertulis IPB pada VIVA, Senin, 7 Mei 2018

Ia mengatakan bahwa orangtuanya memberi izin penuh untuk ke luar negeri selama biaya hidup dan biaya kuliah ada yang menanggung. Saat ini orangtua Dewi bekerja membuka toko kelontong di dekat sekolah dasar di kampungnya.

Toko tersebut biasanya hanya dibuka jika hari kerja saja. Pasalnya jika hari libur anak-anak SD tidak masuk sehingga pembeli berkurang. “Ibu sudah meninggal dan di rumah tinggal bapak yang kerja, jadi tidak mampu kalau buka toko tiap hari,” kata gadis asal kota Tangerang.

Meski sudah ditinggal ibunya, anak kedua dari tiga bersaudara ini tetap semangat mengejar cita-cita. Terbukti, setelah selesai dari Thailand, Dewi terpilih untuk mengikuti summer course di Kyoto University, Jepang.

“Banyak pelajaran yang saya dapat di Jepang terutama di bidang pertanian. Dari sini tekad saya semakin kuat untuk menggeluti bidang pertanian setelah lulus nanti,” tambah Dewi.

Selain aktif belajar Dewi juga aktif berorganisasi. Organisasi yang ia ikuti salah satunya adalah Indonesian Green Action Forum (IGAF) IPB. Saat ini ia juga sedang mempersiapkan lomba cerdas cermat di Yogyakarta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya