Profesi Unik, Menangisi Orang Meninggal Dunia

Ilustrasi pemakaman
Sumber :
  • Pixabay/Krystian

VIVA – Beberapa orang merasa sulit untuk menangis ketika orang-orang yang mereka cintai meninggal dunia. Tetapi ratapan dan duka cita adalah sesuatu yang besar dari pemakaman di salah satu negara Afrika, Ghana karena merupakan simbol 'kedudukan sosial' yang telah meninggal atau betapa mereka dicintai oleh keluarga dan komunitasnya.

Fakta-fakta Anggota TNI Tersambar Petir di Depan Mabes Cilangkap, 1 Meninggal Dunia

Jadi tidak mengherankan beberapa masyarakat Ghana bersedia membayar pelayat  profesional untuk menangisi orang yang meninggal dunia. Ami Dokli adalah pemimpin salah satu dari beberapa kelompok pelayat profesional di Ghana.

Seperti dilansir dari Oddity Central, dia mengatakan bahwa beberapa orang tidak dapat menangis saat pemakaman keluarganya, jadi mereka bergantung pada pelayat profesional untuk melakukan ratapan. Dokli dan para wanita lain dalam timnya adalah janda-janda yang setelah suaminya meninggal, memutuskan untuk membentuk kelompok ini.

Deretan Negara yang Ternyata Penduduknya Paling Cepat Meninggal Dunia

Menangis bagi orang asing bukanlah hal mudah, jadi pelayat profesional ini mengenakan biaya untuk jasanya yang tarifnya disesuaikan dengan ukuran acara pemakaman. Jika itu adalah pemakaman besar, air mata mereka akan lebih mahal harganya.

Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia

Pelayat profesional hanyalah salah satu bagian kecil dari kemewahan yang terkait dengan proses pemakaman di Ghana. Masyarakat di Benua Hitam ini akan membelanjakan uang sebanyak saat menggelar pernikahan.

Seorang perencana pemakaman mengatakan bahwa rata-rata proses pemakaman membutuhkan biaya antara Rp215 juta hingga Rp287 juta dan harus menampilkan sebanyak mungkin pelayat. Acara-acara ini didahului dengan pemasangan billboard raksasa yang wajib mengumumkan pengaturan pemakaman, dan kadang-kadang menampilkan peti mati berbentuk artistik yang mengingatkan kepada sosok yang meninggal dunia hingga ada penari telanjang.

Menurut Awo Yaadonkoh, pemimpin Kumasi Funeral Criers Association, kelompok penyewaan pelayat profesional lainnya di Ghana mengatakan, pelayat profesional dapat membantu keluarga yang meninggal dunia mengumpulkan lebih banyak uang dari para tamu pelayat.

"Kami selalu disewa oleh orang-orang untuk menangis pada upacara pemakaman keluarga mereka yang sudah meninggal. Cara kami menangis secara profesional menggerakkan tamu untuk memberikan lebih banyak uang kepada keluarga yang berduka. Itulah alasan utama orang menyewa kami," tuturnya.

Yang cukup menarik, beberapa pelayat profesional ini memiliki gaya menangis yang diminati pelanggan. Beberapa gaya menangis dari pelayat profesional itu, di antaranya ratapan dalam sambil berteriak, menangis dan berguling-guling di tanah, menangis dan berjalan di tanah pemakaman, tangisan sangat emosional, tangisan dasar, hingga menangis disertai muntah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya