Jelajah Ilustrasi di Festival Reka Rupa Rasa

Ilustrasi Reka Rupa Rasa
Sumber :
  • VIVA/ Rintan Puspitasari

VIVA – Ilustrasi tak sekadar gambar indah yang terlihat keren. Ilustrasi memiliki arti lebih luas dari sekadar hal itu. Di era di mana mata menjadi indera yang penting, ilustrasi berevolusi dengan cepat. Di balik fungsinya sebagai pembangkit rasa suka dan berbagi, penting untuk diingat bahwa ilustrasi sesungguhnya adalah perantara berbagai disiplin ilmu serta sebagai media untuk menjelaskan ilmu pengetahuan.

Tiga Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di Ajang Brandstrom di Inggris

"Banyak orang berpikir ilustrasi hanya gambar art, tapi sebenarnya punya fungsi penting. Bagaimana ilustrasi jadi pembentukan karakter sebuah brand," kata Hermawan Tanzil dalam jumpa pers yang digelar di Dia.Lo.Gue, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat 20 Juli 2018.

Untuk itu, smArt Dia.Lo.Gue yang rutin menghadirkan agenda berbau seni memilih untuk mengangkat tema ilustrasi 'Reka Rupa Rasa.' Mulai 20-22 Juli 2018 para penggiat dan penggemar seni bisa memanjakan mata mereka dengan beragam hasil ilustrasi yang di kuratori oleh David Irianto dan Hermawan Tanzil.

Inspiratif! Kedermawanan Abu Jaber Bagikan Ribuan Makanan Buka Puasa di Makkah Selama Bulan Ramadhan

"Di sini bukan hanya pameran ilustrasi yang mencari ilustrator dengan follower banyak, tapi yang memberi pengaruh, value yang baik apapun yang mereka kerjakan," kata Hermawan.

Pemilihan tema ilustrasi tahun ini juga lantaran era budaya visual yang semakin menarik bagi masyarakat, juga perlu dipahami lebih lanjut, bahwa ilustrasi bukan sekadar gambar ilustrasi yang kelihatan keren, melainkan suatu karya ilustrasi sesungguhnya.

Kisah Inspiratif dari Brebes, Cerita Kebersamaan di Acara Safari Masjid Nusantara

Ilustrasi Reka Rupa Rasa

Selain diikuti 10 ilustrator lokal maupun studio, seperti Caravan Studio, Lala Bohang, Sandy Lee dan Kendra Paramita, pameran Reka Rupa Rasa juga diikuti oleh ilustrator internasional dari tiga negara. Koichiro Kashima dari Jepang, Ye Ji Yun dari Korea dan Nuttapong Daovichitr dari Thailand.

Pemilihan awal proses kuratorial juga dipersempit karena luasnya bidang ilustrasi. Sehingga hanya dipilih ilustrator ataupun studio yang punya spesifikasi jelas dimana mereka berpraktik. Seperti dijelaskan oleh David Irianto.

"Seperti Lala, buku dia di penerbit buku itu bisa jadi best seller. Itu sesuatu yang menurut kita punya angle berbeda. Mereka punya spesifikasi jelas di bidangnya," ujarnya.

Sementara itu Koichiro yang ditemui di tempat sama, mengatakan bahwa keseriusannya untuk terjun pada ilustrasi dengan gambar karakter kecil juga ada makna mendalam.  Karya-karyanya yang berukuran mini bisa dilihat dengan menggunakan kaca pembesar.

"Saya menggambar ilustrasi berkarakter kecil karena menggambarkan bahagia itu tidak mesti selalu besar, bahkan ada juga di dunia yang kecil. Itulah mengapa saya gambarkan seperti itu."

Selain bisa menikmati festival, pengunjung juga bisa membeli beberapa pernak pernik, baik produk fashion hingga makanan yang ada di pasar seni yang merupakan buatan para ilustrator.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya