Cerita Farah Quinn Tak Dianggap dan Diremehkan di Dunia Kuliner

Farah Quinn di Bali
Sumber :
  • Beno Junianto/VIVA.co.id

VIVA – Tepat hari ini, 8 Maret 2019, dirayakan sebagai Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day. Ini merupakan perayaan para wanita di dunia dalam melawan diskriminasi dan lebih berdaya.

Begini Cara Masak Ketupat yang Benar Biar Gak Mudah Berair dan Gampang Basi

Banyak tokoh yang ikut menyuarakan kampanye ini, termasuk salah satunya celebrity chef Farah Quinn. Sebagai wanita yang menggeluti industri yang didominasi pria, Farah pernah merasakan bagaimana diremehkan dan dianggap tidak memiliki kemampuan karena ia seorang wanita. Karenanya, isu mengenai pemberdayaan perempuan menjadi hal yang tak luput diperhatikan olehnya.

"Saya selalu mengikuti #metoo movement. Saya pikir perempuan harus lebih banyak dihargai," ujar Farah kepada VIVA saat ditemui di Wisma Kanada, Jakarta, belum lama ini.

August Raih Prestasi Gemilang! Masuk Daftar 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Menurut Farah, masalah pemberdayaan perempuan sudah cukup maju di negara lain, hanya saja di Indonesia masih banyak isu perempuan yang dianggap tabu. Perempuan pun tak punya banyak kekuatan untuk mengungkapkan masalah itu ke permukaan.

Karena itu, Farah mendorong agar wanita Indonesia bisa lebih berbicara mengenai masalah yang mereka hadapi. Jangan selalu menjadikan wanita sebagai korban dan objek yang disalahkan.

Haru! Seleb Chef Jose Andres Kirim 200 Ton Makanan ke Warga Palestina di Gaza

Farah mencontohkan kasus prostitusi online yang hanya mengungkap pihak pelaku wanita. Sementara pelaku pria tak tersentuh sama sekali.

"Itu juga butuh perhatian lebih supaya kedua-duanya mendapat hukuman yang sama," ujarnya.

Dengan semakin gencarnya gerakan #metoo di dunia, Farah merasa bangga dengan para wanita. Gerakan itu dinilai Farah telah membawa banyak perubahan. Dari yang biasanya wanita menjadi pihak yang ditindas dan dimanfaatkan, dengan gerakan #metoo, memberikan pemberdayaan lebih kepada wanita dan mereka lebih dihargai.

Farah tahu benar bagaimana rasanya tidak dihargai karena dianggap tidak cukup memiliki keterampilan saat pertama kali terjun menjadi chef. Tapi, ia tidak menyerah dengan cara terus membuktikan keterampilan yang ia miliki.

"Buktikan kalau diri kamu punya keterampilan dan benar-benar kerja keras untuk membuktikan pada mereka bahwa kamu mampu," nasihat Farah.(nsa)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya