Dile Jojor, Tradisi Masyarakat Lombok Jaga Malam Lailatul Qadar

Tradisi Nyala Obor di Lombok
Sumber :
  • VIVA/Satria Zulfikar

VIVA – Masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat memiliki tradisi menyambut malam lailatul qadar. Tradisi yang disebut 'malaman' ini dihiasi dengan nyala obor di setiap rumah warga.

Jadwal Imsakiyah, Waktu Sholat dan Buka Puasa di Seluruh Indonesia Jumat, 29 Maret 2024

Bukan obor bambu, tapi berbahan buah jamplung kering yang dililitkan pada bambu dan ditambah sedikit kapas. Warga kemudian membakar obor berbentuk sate itu usai berbuka puasa.

Tradisi menyalakan dile jojor berbeda-beda hari dan tanggalnya. Untuk Kecamatan Gerung dan Kecamatan Lembar, Lombok Barat, dile jojor dibakar Minggu malam, 2 Juni 2019.

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Tradisi ini sekaligus sebagai simbol menjaga kekhusyukan menjalankan ibadah puasa. Masyarakat meyakini dengan menyalakan dile jojor atau disebut juga dile mal-mal memiliki kesempatan agar lailatul qadar datang ke rumah mereka.

Sebelum pergi tarawih, warga ramai-ramai menyalakan dile jojor di rumah mereka. Sepanjang rumah di desa diterangi nyala obor tersebut.

Safari Ramadan di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah 2.000 Paket Sembako

Suasana semakin meriah ketika anak-anak desa beramai-ramai membakar obor tersebut. Mereka tampak gembira dapat bermain dengan terangnya cahaya obor. Dile Jojor dibakar di sepanjang rumah warga di Kecamatan Lembar, Lombok Barat.

Satgas pangan polri

Satgas Pangan Polri: Pasar Murah Harus Digencarkan Jelang Lebaran di Kalteng

Tim Satgas Pangan Polri menyarankan agar pasar murah digalakkan di Kalimantan Tengah untuk menjaga stabilisasi harga dan stok bahan pokok penting selama puasa dan lebaran

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024