Dile Jojor, Tradisi Masyarakat Lombok Jaga Malam Lailatul Qadar

Tradisi Nyala Obor di Lombok
Sumber :
  • VIVA/Satria Zulfikar

VIVA – Masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat memiliki tradisi menyambut malam lailatul qadar. Tradisi yang disebut 'malaman' ini dihiasi dengan nyala obor di setiap rumah warga.

Promo Ramadan Xtra Xiaomi Diskon Hingga Rp 800 Ribu, Bisa Buat Hadiah Lebaran

Bukan obor bambu, tapi berbahan buah jamplung kering yang dililitkan pada bambu dan ditambah sedikit kapas. Warga kemudian membakar obor berbentuk sate itu usai berbuka puasa.

Tradisi menyalakan dile jojor berbeda-beda hari dan tanggalnya. Untuk Kecamatan Gerung dan Kecamatan Lembar, Lombok Barat, dile jojor dibakar Minggu malam, 2 Juni 2019.

Telkomsel Kasih Kabar Positif

Tradisi ini sekaligus sebagai simbol menjaga kekhusyukan menjalankan ibadah puasa. Masyarakat meyakini dengan menyalakan dile jojor atau disebut juga dile mal-mal memiliki kesempatan agar lailatul qadar datang ke rumah mereka.

Sebelum pergi tarawih, warga ramai-ramai menyalakan dile jojor di rumah mereka. Sepanjang rumah di desa diterangi nyala obor tersebut.

Umat Islam di Indonesia Akan Mengalami 2 Ramadan 1 Kali Lebaran dalam Setahun

Suasana semakin meriah ketika anak-anak desa beramai-ramai membakar obor tersebut. Mereka tampak gembira dapat bermain dengan terangnya cahaya obor. Dile Jojor dibakar di sepanjang rumah warga di Kecamatan Lembar, Lombok Barat.

Masyarakat gunakan kereta api saat mudik Lebaran 2024 (dok: KAI)

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

Masyarakat baru saja merayakan Puasa Ramadan dan Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2024, pada momen itu mayoritas masyarakat menjalankan tradisi mudik ke kampung halaman. Dari

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024