Memahami Istilah Social Commerce

Ilustrasi belanja online
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Teknologi internet berkembang sangat pesat di Asia, termasuk Asia Tenggara, khususnya Indonesia, yang telah membawa banyak perubahan di bidang ekonomi maupun tatanan sosial. Bahkan menurut laporan dari Google-Temasek, diperkirakan nilai ekonomi digital Indonesia bisa mencapai US$100 miliar pada 2025.

Migrasi TikTok Shop dan Tokopedia Dinilai Bikin E-Commerce Makin Dinamis, Ini Penjelasannya

Sebagian besar faktor pendorong terealisasinya hal tersebut adalah besarnya pengaruh dan jumlah dari generasi milenial kelas menengah. Generasi ini sendiri pada umumnya sangat mengharapkan produk berkualitas dengan karakter orisinil, unik, dan otentik yang dapat merefleksikan gaya hidup dan selera mereka.

Akan tetapi pasar e-commerce saat ini dipenuhi dengan beragam produk generik yang cukup sulit untuk dibedakan, serta seringkali tidak memiliki originalitas, kualitas, terlebih lagi otentifikasi.

Beda Penafsiran Permendag 31/2023 Jangan Bikin Rezeki UMKM Seret, Ini Penjelasannya

Metode pemasaran dan penjualan yang dibutuhkan untuk generasi ini sangat berbeda yang umumnya berlaku. Pasarnya bertumbuh secara berbeda, tersegmentasi, dan relatif mudah dipengaruhi secara tidak rasional. 

Terdapat kecenderungan generasi ini mengikuti rekomendasi dari teman atau pihak yang disukainya tapi tetap ingin bisa memutuskan pembelian secara rasional dan tetap dapat merasa memiliki sensasi kebebasan untuk melakukan keputusan pembelian.

Migrasi TikTok Shop ke Tokopedia Dikawal Ketat Kemendag, Ekonom: Dorong Digitalisasi UMKM

Papillon Grou dan Sync Wind

Perkembangan media sosial dan e-commerce yang sangat pesat belakangan ini yang didukung dengan perkembangan teknologi untuk mendistribusikan konten digital terkini memungkinkan terciptanya suatu tren baru yang merupakan kombinasi media sosial dan e-commerce, khususnya melalui video instan dan live video.

Adanya kebutuhan besar untuk Talenta agar dapat menangkap potensi tersebut menjadi mutlak. Pada 3 September 2019, Papillon Group telah menandatangani nota kesepahaman yang bersifat non eksklusif dengan Sync Wind (Hong Kong) Holdings Limited untuk dapat berkolaborasi bersama membangun dan mengembangkan jaringan talenta Indonesia yang mumpuni dan berkelanjutan serta dapat memberikan solusi nyata untuk menjawab kebutuhan tren social commerce terkini tersebut.

Papillon Group merupakan perusahaan media, produksi konten, event, dan jaringan talenta terintegrasi di Indonesia. Sedangkan Sync Wind, berfokus untuk membantu beragam platform digital dan e-commerce utama bertransformasi dari kategorisasi dan pencarian produk secara tradisional menjadi ekosistem digital. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya