Bak Joker Kehidupan Nyata, Pria Ini Tertawa Keras di Pemakaman Nenek

Joker
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kesuksesan film Joker memmbuat film yang dibintangi oleh Joaquin Phoenix itu tidak henti-hentinya dibicarakan. Salah satunya karena peran Joaquin yang sukses mendalami sosok Arthur Fleck. 

Diplomat Perempuan Palestina Lontarkan Pernyataan Menohok ke AS di Sidang PBB

Dalam cerita itu, Arthur diketahui menderita penyakit 'Pseudobulbar Affect' (PBA) yang membuatnya sulit mengontrol tawa, bahkan ia kerap tertawa pada hal yang tidak lucu sama sekali. Akhirnya, ia pun dikucilkan oleh masyarakat di tempatnya tinggal karena dinilai aneh. 

Seperti diketahui, PBA sebenarnya adalah penyakit nyata yang menyebabkan tawa atau tangisan yang tidak terkendali, dan pemicunya termasuk cedera otak. Hal yang terjadi pada Joker ternyata juga dirasakan oleh seorang pria di dunia nyata.

PBA Bentuk LBH Bantu Advokasi UMKM

Baca juga: Belajar dari Joker, Kenali Depresi Lewat Perubahan Perilaku Ini

Sebuah kumpulan video berjudul The PBA Film Project Teaser menunjukkan kehidupan orang-orang sebenarnya yang menderita PBA. Mereka kerap tidak dapat mengendalikan tawa atau air mata mereka dalam situasi yang tidak menuntutnya.

Joker yang Serang Penumpang Kereta Tokyo Menyesal Gagal Bunuh Orang

Dilansir laman World of Buzz, video tersebut memperlihatkan bagaimana orang-orang ini menderita karena penyakit mereka. Seseorang juga sempat disebut gila karena ia justru tertawa di pemakaman neneknya!

Sementara itu, seorang wanita lain menangis secara tidak terkendali meskipun ia tidak merasa sedih atau bahagia. PBA memang selalu dianggap keliru dengan depresi. Tetapi, perbedaan utamanya adalah bahwa PBA bertahan untuk periode waktu yang singkat sementara depresi berlangsung lebih lama.

Tetapi, kebenaran yang menyedihkan adalah bahwa orang yang menderita PBA sering menderita depresi karena gejalanya mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Hal tersebut akhirnya menyebabkan mereka menjadi depresi.

Banyak yang menderita penyakit mental dan banyak yang menderita dalam kesunyian. Jika kamu menderita penyakit mental apa pun, cari bantuan profesional dan jangan tinggal diam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya