Hati-hati Olah Sampah, Bisa Jadi Sumber Penularan COVID-19

Tempat olah sampah sungai
Sumber :
  • Indofood

VIVA – Virus corona jenis baru atau COVID-19 dapat bertahan hidup di permukaan hingga berhari-hari. Hal ini juga berlaku pada permukaan sampah yang rentan menular saat disentuh oleh para petugas kebersihan.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Para petugas kebersihan bisa saja tertular dari sampah yang diangkut dan mengandung SARS-CoV-2 tersebut. Untuk itu, masyarakat harus mampu menjaga sampahnya tetap aman agar tak berserakan.

Dikutip dari laman CBC, pembuangan sampah khususnya tisu dan lap tangan harus ditempatkan di kantong sampah berbeda. Sebab, COVID-19 menular melalui droplets yang disebar dari hidung atau mulut.

Petugas Kebersihan di Tangerang Angkut 3 Ribu Ton Sampah per Hari Selama Idul Fitri

Sementara, jenis sampah lainnya bisa ditaruh bersamaan di kantong yang sama. Perlu diingat, kantong sampah harus diikat sebelum ditaruh di dalam tempat sampah agar tak berserakan saat diangkut.

Tak hanya itu, sampah yang terbuang di sungai juga rentan menjadi sumber penularan. Sehingga, Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) menjadi inisiator program pengolahan sampah Sungai menjadi energi dalam bentuk briket atau pelet yang disebut Tempat Olahan Sampah Sungai Gerakan Ciliwung Bersih (TOSS-GCB).

Angkut Ratusan Ton Sampah saat Libur Lebaran, Pemkot Tangsel Catat Ada Kenaikan 10 Persen

Head of Corporate Communications Division PT Indofood Sukses Makmur Tbk Stefanus Indrayana mengatakan program ini turut didukung oleh Indofood karena TOSS-GCB adalah salah satu inisiatif untuk menjaga kebersihan dan kelestarian Sungai Ciliwung yang memiliki fungsi penting bagi Jakarta. Secara khusus, program ini dirancang untuk mengolah sampah Sungai menjadi listrik dan diperuntukkan bagi masyarakat di sepanjang aliran Sungai Ciliwung.

Produk akhirnya adalah syntetic gas (syngas) yang mampu menjadi substitusi bahan bakar untuk genset atau diesel. Listrik yang dihasilkan dari unit instalasi TOSS-GCB ini akan digunakan mengoperasikan mesin pompa dan penjernihan air Sungai sehingga laik untuk kebutuhan Mandi, Cuci, Kakus (MCK).

"Diharapkan dengan semakin banyaknya TOSS di sepanjang Sungai Ciliwung, masyarakat dapat lebih teredukasi untuk menjaga kebersihan sungai," ujarnya, dikutip dari siaran pers, Kamis 2 Juli 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya