Cegah Kepadatan Penumpang, Commuter Line Siapkan Antrean Virtual

Antrean panjang para calon penumpang kereta commuter line alias KRL di Stasiun Bogor pada Senin pagi, 22 Juni 2020.
Sumber :
  • Twitter @Yuwie18

VIVA – Moda angkutan transportasi publik, Kereta Rel Listrik (KRL) telah menerapkan sejumlah protokol kesehatan dalam pengoperasian armadanya. Salah satunya adalah dengan physical distancing dengan membatasi jumlah penumpang dalam 1 gerbong.

Cegah Lonjakan Lalu Lintas Saat Mudik Lebaran, AP II Operasikan East Flyover di Bandara Soetta

Hal ini sesuai dengan Perdirjen No Jk.205/A.107/DJKA/20 Tentang Pedoman Pembatasan Jumlah Penumpang di Sarana Perkeretaapian dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Penerapan protokol kesehatan ini ketika awal diterapkan pada masa PSBB beberapa waktu lalu berdampak dengan mengularnya antrean para penumpang di stasiun. Namun, baru-baru ini pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) membuat terobosan untuk mengantisipasi mengularnya antrian di stasiun. 

Perpanjangan Diskon Tarif LRT Jabodebek hingga April 2024 Tergantung Hal Ini

Terobosan yang dibuat oleh pihak PT KCI adalah aplikasi antrean virtual. Yang mana menurut penjelasan VP Komunikasi PT KCI Indonesia, Anne Purba nantinya aplikasi ini akan memudahkan pengguna KRL untuk mengantre. Yang mana dijelaskan Anne pengguna KRL tidak perlu lagi mengantre di stasiun untuk dapat masuk ke dalam stasiun kereta.

"Buat mereka yang rutin menggunakan KRL pekerja yang work from office di sana bisa cek. Misalnya mau naik kereta dari jam 7-8 nanti ada antrean di sana jadi gak perlu antre lagi di stasiun. Nanti tinggal menunjukkan ada jalur khusus, karena dia sudah melakukan antrean virtual dan tinggal tunjukkan aplikasinya dan tinggal masuk ke stasiun," kata Anne dalam webinar No Sleep For Weekend, Sabtu 25 Juli 2020.

Viral 2 Ojol Ribut di Stasiun Poncol Semarang, Begini Kata Polisi

Anne menambahkan, "Jadi bisa antre di jam tertentu di rumah jadi tidak antre di stasiun. nanti ketika sudah mau jam antre kita datang langsung saja," kata dia.

Selain itu, Anne juga menjelaskan aplikasi itu juga akan memberikan informasi tentang kepadatan stasiun yang akan didatangi pengguna KRL. 

"Nanti di sana akan kelihatan, nanti aplikasi itu akan memberikan notifikasi stasiun itu merah, kuning atau hijau. merah full antrean, kuning antrean 20 menit, hijau memang sudah tidak ada antrean," jelas Anne.

Anne menjelaskan untuk seminggu ke depan pihaknya akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pegawai dan pengguna KRL tentang aplikasi ini. Sehingga nantinya dapat digunakan secara maksimal.

"Edukasi ini akan resmi, selama satu minggu ke depan kita akan lakukan adaptasi aplikasi ini dengan petugas dan komunitas kalau ada masalah dengan aplikasi ini. Sehingga kita sudah mempublikasikan ke pengguna KRL tidak ada masalah," jelas Anne. (day)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya