Studi: Cemburu Membuat Orang Boros

Ilustrasi pasangan sedang bertengkar.
Sumber :
  • pixabay/LindsayFox

VIVA.co.id – Putus asa menarik perhatian pasangan, membuat orang dewasa yang selalu merasa cemburu cenderung banyak menghabiskan uang untuk membeli barang-barang mewah dan mahal, demikian ungkap sebuah penelitian.

Suami Bunuh Istri dan Tikam Pria Selingkuhan Gegara Pergoki Chatingan Mesra

Dilansir laman Times of India, peneliti Xun (Irene) Huang, P.hD dan timnya melakukan lima seri eksperimen berbeda. Hasilnya mengungkapkan, perasaan cemburu meningkatkan keinginan untuk membeli produk yang mencolok mata seperti mantel berwarna cerah dibandingkan warna yang gelap, atau kaus dengan desain logo yang besar dibandingkan yang bergambar sederhana.

Rangkuman hasil penelitian ini bisa dilihat secara daring di Journal of Consumer Psychology.

Begini Kelanjutan Kasus Ayah Tega Bunuh 4 Anak di Jagakarsa

"Kami yakin efek ini tidak terbatas pada kecemburuan pada hubungan asmara saja. Anak yang cemburu pada hubungan saudaranya dengan orangtua, atau pekerja yang cemburu dengan hubungan rekan kerjanya dengan atasan," kata Huang, profesor di Nanyang Technological University di Singapura.

Para peneliti juga menemukan bahwa keinginan untuk mendapatkan produk yang menarik perhatian akan hilang jika ada peluang sedikit saja produk itu dilihat orang lain. Partisipan yang mengalami rasa cemburu, dalam satu eksperimen terlihat cenderung membeli lampu emas yang mencolok perhatian untuk kantornya yang merupakan ruang publik.

Dasril Sempat Tidur Bareng Jasad Istrinya yang Dibunuh Selama 2 Hari

Namun, jika mereka ingin membeli lampu untuk kamar tidur mereka, minat pada lampu emas dengan lampu abu-abu biasa akan sama.

Para peneliti juga terkejut ketika menemukan bahwa keinginan untuk menarik perhatian seseorang dengan membeli produk yang menarik perhatian bahkan menutupi risiko dipermalukan di depan umum.

Dalam satu eksperimen, partisipan diminta untuk membayangkan jika mereka diundang ke sebuah pesta. Satu grup diundang ke pesta kostum yang diselenggarakan oleh seorang teman, dan grup lainnya diundang ke pesta formal menyambut karyawan baru di kantor mereka.

Mereka kemudian diminta untuk memilih apakah mereka lebih memilih menggunakan sepasang kacamata biasa untuk ke pesta atau kacamata dengan model unik dan menarik perhatian.

Para peneliti kemudian menemukan bahwa partisipan yang mengalami rasa cemburu memilih untuk menggunakan kacamata dengan model unik untuk mendatangi kedua pesta tersebut, meskipun mereka bisa mendapat perhatian negatif ketika berada di pesta formal.

Huang mengatakan, temuan ini juga memiliki implikasi untuk marketing. Iklan cetak dan tampilan di toko dapat menangkap situasi di mana cemburu memainkan peran, di mana konsumen bisa termotivasi untuk membeli produk yang bisa menarik perhatian orang lain.

Iklan televisi yang mempromosikan produk yang menarik perhatian juga bisa menggunakan cara yang efektif ini saat acara sitkom di mana kecemburuan biasa menjadi topik. (ms)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya