Studi: Instagram Mampu Atasi Masalah Kesepian

Ilustrasi Instagram.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Tumisu

VIVA.co.id – Meski seringkali dianggap membawa masalah dalam keterbukaan diri di dunia nyata, menurut studi, menggunakan aplikasi berbagi foto seperti Instagram, ternyata merupakan salah satu cara untuk mengatasi kesendirian atau kesepian

Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial

Menurut peneliti, beberapa pengguna Instagram menggunakan gambar untuk membantu menjelaskan perasaan dan pengalaman yang seringkali dirasa terlalu menyakitkan atau rumit untuk diungkapkan ke dalam kata-kata.

"Kami ingin melihat bagaimana orang berperilaku berbeda pada platform yang fokus pada gambar, bukan dari suatu yang lebih bersifat komentar atau tekstual," kata salah satu peneliti, Nazanin Andalibi dari Drexel University di Philadelphia, Amerika Serikat, seperti dikutip dari Indian Express.

Prof Raymond Tjandrawinata Raih Top 3 Peneliti Bidang Farmasi di Indonesia

Para peneliti mengatakan, kekhawatiran akan citra tubuh, kesehatan fisik atau mental, jarang diungkapkan dan sering memperoleh respons negatif ketika dibagikan kepada orang lain.

"Kami menemukan bahwa pengungkapan tersebut, selain cerita yang mendalam dan rinci dari pengalaman sulit seseorang, mampu menarik dukungan sosial yang positif di Instagram," demikian ditulis di laporan studi tersebut.

Merinding, Beredar Gambar yang Diduga Penampakan Seorang Youtuber Cantik Swafoto dengan Setan

Dalam studi ini, peneliti memeriksa tanggapan terhadap sampel 800 unggahan Instagram yang diambil dari lebih dari 95.000 foto dengan tagar #depression yang dipublikasikan oleh 24.920 pengguna selama sebulan.

Temuan ini menunjukkan bahwa Instagram bukan hanya tempat orang-orang mengungkapkan hal sensitif, tetapi juga mendapatkan dukungan positif dari orang-orang yang menanggapi unggahan mereka.

Masih menurut studi tadi, beberapa pengguna melihat Instagram sebagai media yang aman untuk berbagi informasi sensitif tentang diri mereka sendiri dan mencari bantuan

Temuan ini baru saja dipresentasikan pada Association for Computing Machinery’s International Conference on Computer-Supported Cooperative Work and Social Computing tanggal 25 Februari sampai 1 Maret 2017 di Portland, Oregon, AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya