Ibu Ini Produksi 600 Galon ASI untuk Menyusui Ribuan Bayi

Anderson-Sierra bersama suami dan kedua putrinya.
Sumber :

VIVA.co.id – Seorang ibu, penuh keajaiban, telah menyumbangkan lebih dari 600 galon air susu ibu, atau ASI-nya untuk membantu ratusan orangtua memberi makan anaknya. Dengan tanpa pamrih, Elisabeth Anderson-Sierra, 29 tahun, mencurahkan 10 jam sehari untuk memompa ASI dari dirinya.

6 Bos Indonesia Mantab Jadi Mualaf, Kisahnya Bikin Merinding

Ibu dua anak ini memiliki sindrom hiper-laktasi, yang artinya dia memompa sekitar 1,75 galon ASI  per hari, hampir 10 kali dan rata-rata ibu normal, yang hanya bisa memproduksi ASI sebanyak 27 ons per hari. Putrinya yang berusia enam bulan, Sophia, mengonsumsi 20 ons per hari, dan sisanya diserahkan ke ibu-ibu lokal, pasangan gay, dan bank susu untuk bayi prematur.

Cairan berharga itu dikemas, diberi label, dan disimpan di empat lemari es besar di rumah. Anderson mengatakan bahwa dia telah memberi makan "ribuan" bayi dengan lebih dari 600 galon ASI, sejak mengandung anak perempuan tertuanya, Isabella, yang kini berusia dua tahun.

Kisah Dokter Cantik Sukses Bangun Usaha, Berawal dari Gang Sempit

Dilansir New York Post, Kamis 27 Juli 2017, dia menceritakan bahwa secara keseluruhan ia menghabiskan sekitar lima jam sehari hanya memompa. Kemudian menyimpan, memberi label, dan mensterilkan. Total semua itu menghabiskan delapan sampai 10 jam.

"Memompa (ASI) tidak menyenangkan, tidak nyaman dan sakit. Tetapi, ini adalah usaha cinta saya. Saya tidak memiliki hari libur dalam dua setengah tahun,” ucapnya.

Agar ASI Perah Melimpah, Begini Tips Pumping yang Benar

“Ini lebih dari sekadar pekerjaan penuh waktu. Ini adalah kepuasan instan. saat saya menyumbang secara lokal, karena saya melihat bayi-bayi itu dan saya melihat mereka berkembang," lanjutnya.

Sekitar setengah dari susunya diambil dari rumahnya oleh ibu, atau pasangan di sekitar rumah. Sementara itu, setengah lainnya disumbangkan ke bank susu California milik perusahaan Prolacta Bioscience.

Anderson-Sierra dibayar US$1 (Rp13.300) per ons oleh perusahaan mengkompensasi waktunya yang dikorbankan, tetapi dia tidak mengambil untung. Bahkan, dia menghabiskan uang untuk peralatan, penyimpanan, dan makanan tambahan yang dia butuhkan untuk diproduksi.

"Menyumbangkan telah menjadi bagian besar dalam hidup saya selama beberapa tahun terakhir ini. Saya akan mendorong ibu-ibu lain untuk menjangkau komunitas mereka sendiri dan mempertimbangkan untuk menyumbang. ASI seperti cairan emas, seharusnya tidak pernah dibuang. Dan, ada kebutuhan tinggi untuk itu di luar sana," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya