Jadi Google Doodle, 7 Bukti Sergei Eisenstein Sosok Jenius

Doodle Goodle Sergei Eisenstein
Sumber :

VIVA – Nama Sergei Eisenstein sontak menjadi buah bibir di seluruh dunia. Setidaknya pada Senin, 22 Januari 2018, setelah Google menampilkan sosoknya dalam doodle. Sergei digambarkan tengah memegang roll film yang sekaligus membentuk tulisan Google.

Tampilkan Kotak Suara, Google Doodle Rayakan Pemilu 2024

Pemilik nama lengkap Sergei Mikhailovich Eisenstein itu memang seorang sutradara dan penulis naskah. Semasa hidupnya, Sergei telah melahirkan film yang mengharumkan namanya, seperti Strike, October, Alexander Nevsky, dan Ivan the Terrible. Sergei juga dikenal sebagai seorang jenius. Agaknya karena kejeniusan dan karya fenomenal itulah, Google mengabadikan nama Sergei dengan doodle, bertepatan hari kelahirannya ke-120.

Bagi yang belum mengenal Sergei, tentu tak mudah percaya begitu saja bahwa ia seorang jenius. Untuk meyakinkan, berikut ini beberapa fakta terkait Sergei Eisenstein yang membuktikan dirinya seorang jenius. Seperti dikutip dari laman Red Flag.

Aminah Cendrakasih Jadi Google Doodle, Ini Sosoknya

1. Battleship Potemkin film terbaik sepanjang masa

Battleship Potemkin dibuat pada 1925, salah satu adegan yang terkenal adalah ketika tentara tsar menembak demonstran di tangga Odessa. Mengisahkan pemberontakan para pelaut tahun 1905 melawan perwira di sebuah kapal, membuat film ini masuk daftar film terbaik sepanjang era 1950an. Pada 2010, Battleship Potemkin dinobatkan sebagai film terbaik ketiga sepanjang masa.

Google Doodle Celebrates the Heart Surgeon Dr Victor Chang

Film ini merupakan bagian kedua dari trilogi revolusioner Sergei Eisenstein, selain The Strike dan October.

2. Bapak Montase
Sergei dikenal sebagai The Father of Montage. Ia penemu montase intelektual dan montase atraksi. Montase adalah teknik penggabungan gambar dalam sinematografi. Dengan teknik pengeditan filmnya yang spesial, Sergei menggambarkan perkembangan peristiwa secara mengesankan di layar. Dia memisahkan setiap adegan menjadi fragmen sebelum mengaturnya kembali sesuai urutannya.

3. Eisenstein bisa saja bekerja di Hollywood
Pada 1929, Eisenstein bersama sutradara Grigory Alexandrov dan sinematografer, Eduard Tisse, melakukan perjalanan bisnis ke Eropa Barat dan Amerika Serikat. Tahun itu ia menyiapkan naskah untuk Paramount Pictures untuk adaptasi film Tragedi Amerika oleh Theodore Dreiser, namun perusahaan tersebut menolaknya. Beberapa pihak percaya itu karena gelombang sentimen antikomunis di Amerika saat itu.

4. Meninggal setelah melahirkan konsep bioskop berwarna

Pada masa itu, layar bioskop masih hitam putih. Sergei tak tinggal diam. Ia bereksperimen memunculkan warna pada bioskop dengan beberapa adegan filmnya. Tapi belum selesai mewujudkan misinya, Sergei meninggal pada 11 Februari 1948. Kabarnya karena serangan jantung ketika ia sedang mengerjakan artikel berjudul Bioskop Berwarna.

5. Dianggap pahlawan di negaranya
Film-film Sergei pada 1920an banyak berkisah tentang isu politik Uni Soviet dan cita-cita sosialisme. Itu salah satu sebab Sergei dianggap sebagai pahlawan. Ia juga lekat dengan titel revolusionis sejati dan seniman. Hingga pada peringatan hari kelahirannya ke-100, Bank Rusia mengeluarkan dua koin edisi khusus bergambar dirinya.

"Revolusi memberi saya hal yang paling berharga dalam hidup. Ia memancing jiwa seni saya keluar. Jika bukan karena revolusi, saya tidak akan pernah melanggar tradisi," kata Sergei.

6. Lahir prematur
Kisah kelahiran Sergei sama dramatisnya dengan karyanya. Pada Januari 1898 di Riga, ibu kota Latvia, ibu Sergei yang tengah hamil tua menghadiri sebuah konser. Di situ terjadi perkelahian hingga menyebabkan kematian. Diduga karena terkejut melihat kejadian itu, Sergei terpaksa dilahirkan dalam keadaan prematur.  

7. Pembelajar sejati
Sergei tak bosan belajar. Ia melahap literatur Jepang, Prancis, filosofi Freud, serta diagram teknik Leonardo da Vinci. Dia mudah terpesona dengan segala hal yang memperkaya intriknya untuk mendapatkan gambar berkualitas. Sergei kemudian mengakui bahwa semua hal tersebut membantunya memahami asas montase. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya