Ternyata Dark Chocolate Tak Sesehat yang Dibayangkan, Ini Alasannya

Ilustrasi makan cokelat.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Staples

VIVA – Banyak beredar di media sosial soal manfaat baik konsumsi cokelat. Tak hanya informasinya, namun penelitian soal manfaat sehat konsumsi cokelat juga bisa dengan mudah kita temui. 

Serba-serbi Perayaan Valentine 14 Februari

Banyak yang tidak menyadari bahwa hal itu hanyalah rekayasa untuk membangun imej bagi produsen cokelat. Tidak percaya?

Hal ini dibuktikan lewat penelitian yang dilakukan oleh Vox. Situs berita asal Amerika Serikat itu melakukan riset kecil-kecilan mengenai 'penelitian yang dibayar' untuk membangun imej suatu produk makanan.

Deretan Tradisi Aneh Valentine di Seluruh Dunia, Ada yang Bikin Melongo!

Penelitian ini biasanya dilakukan beberapa perusahaan makanan untuk membentuk imej produk mereka di masyarakat. Temuan mengejutkan ini merujuk pada produk-produk yang punya klaim bombastis, misalnya makanan A bisa menyembuhkan kanker, dan lain sebagainya. Hal itu tentu mengkhawatirkan, karena akan menimbulkan simpang siur dan ketidakjelasan di masyarakat.

Berdasarkan riset Vox, analisa pada 100 studi ditemukan bahwa sebagian besar dari penelitian tersebut menggambarkan kesimpulan yang sangat bagus tentang manfaat kala membandingkan biji cocoa dan cokelat yang kita konsumsi sehari-hari.  Padahal kedua hal itu sangat berbeda. Jika bicara soal biji cokelat, memang betul kandungan nutrisinya sangat kaya, namun berbeda dengan cokelat batangan.

Mengapa Hari Valentine Sangat Identik dengan Cokelat? Ini Faktanya

Dilansir Food Beast, semua penelitian yang ada selama ini dibayar untuk perusahaan makanan lain seperti Hershey's dan Nestle, di mana selama lebih dari tiga dekade telah mengubah sudut pandang publik pada cokelat.

Disebut dalam studi bahwa cokelat memiliki manfaat baik bagi kesehatan jantung hingga antioksidan yang membantu berbagai jenis penyakit. Tak hanya itu, cokelat jenis 'dark' juga diasumsikan sebagai makanan super yang memiliki manfaat baik bagi tubuh. Lalu bagaimana, sih faktanya sehatkah cokelat 'dark'?

Jawabannya, tidak. Dalam penelitian disebutkan bahwa cokelat mengandung flavonoid, salah satu nutrisi penting yang banyak ditemukan pada sayur dan buah.

Memang betul, jika flavovoid kaya akan antioksidan yang baik untuk sistem peredaran darah. Namun bukan berarti secara keseluruhan cokelat baik untuk Anda.

Kenyataannya, flavonoid juga bisa hancur selama proses pembuatan cokelat. Selain proses produksi yang mengurangi kadar flavonoid, jangan lupakan bahwa cokelat batangan apapun jenisnya juga dikemas dengan tambahan gula dan lemak.

Dalam penelitian itu, Vox juga menyertakan infografis seberapa banyak kadar cokelat yang digunakan dalam sebatang cokelat. Ditulisnya dalam sebatang cokelat dark, terkandung 750 kalori.

"Mars dan perusahaan cokelat lain membuat keputusan secara sadar untuk menginvestasikan ilmu pada perubahan imej produk mereka dari ancaman menjadi makanan sehat," kata peneliti nutrisi Marion Nestle.

Akibat hal tersebut, bisnis penjualan cokelat di Amerika Serikat naik dari 14.2 miliar USD di tahun 2007 menjadi 18.9 miliar USD di 2017. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya