Bersihkan Luka Tanpa Rasa Perih, Memang Bisa?

Ilustrasi luka
Sumber :
  • pixabay/saulhm

VIVA – Salah satu hal yang paling sering membuat takut ketika merawat luka adalah rasa perih yang ditimbulkan saat membersihkannya. Tapi, ada yang mengatakan jika semakin perih luka ketika diberikan obat atau cairan antiseptik, maka akan semakin baik.

Ilmuwan Singapura Ciptakan Plester Cerdas Sembuhkan Luka Kronis

Menurut dokter spesialis luka tersertifikasi pertama dan satu-satunya di Indonesia, dr. Adisaputra Ramadhinara, beberapa obat atau cairan pembersih luka memang memiliki bahan aktif antiseptik yang secara alami dapat mengiritasi kulit. Contohnya obat merah yang memiliki kandungan iodin yang biasanya membuat sensasi perih di kulit.

Dulu, iodin murni memang sudah digunakan untuk membersihkan luka, tapi sensasi terbakar atau perih membuat obat ini tidak nyaman digunakan. Sehingga dibuatlah produk yang bukan iodin murni, yang ditambahkan bahan pembawa iodin.

70 Persen Orang Indonesia Tak Paham Merawat Luka

Hasilnya menunjukkan bahwa pembersih luka tanpa sensasi rasa perih juga efektif untuk merawat luka. Di dunia medis, Adi mengatakan, produk yang direkomendasikan secara standar untuk digunakan sebagai tahapan pembersih luka adalah produk yang memiliki kandungan Polyhexonide (PHMB).

"Kandungan PHMB tidak membuat iritasi dan menimbulkan sensasi perih atau kebakar, sehingga menambah rasa nyaman pasien," ujar Adi.

Jangan Anggap Sepele, Ini Pentingnya Menutup Luka Kecil dengan Plester

Selain efektif membersihkan luka, cairan pembersih luka yang berbahan PHMB juga tidak berwarna dan aman bagi jaringan kulit sehingga tidak menghambat proses penyembuhan luka.

Awalnya, produk berbahan dasar PHMB hanya terbatas digunakan di kalangan tenaga medis dan tidak dijual bebas. Namun kini, produk pembersih luka berbahan dasar PHMB yang tidak menimbulkan sensasi perih pada luka sudah tersedia di pasaran lewat Hansaplast Antiseptic Spray.

"Salah satu keunggulan PHMB sangat aman digunakan di rentang usia berapapun. Tapi precaution untuk kehamilan di trimester pertama," kata Adi.

Produk ini bisa disemprotkan pada luka sebagai tahapan pertama penanganan luka. Adi menyarankan agar mendiamkan dahulu sejenak cairan pembersih luka sebelum kemudian membasuhnya dengan kasa steril. Setelah itu, barulah luka ditutup dengan plester agar kelembapan luka terjaga.

"PHMB memiliki efek menetap, meskipun sudah dibasuh masih ada sisa obatnya sehingga bisa memberikan efek proteksi dari kontaminasi bakteri selama beberapa waktu ke depan, tergantung pada konsentrasi PHMB," terang Adi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya