Hamil Pertama di Atas 35 Tahun Seperti Meghan Markle Berisiko?

Meghan Markle
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Kabar gembira belum lama ini menyelimuti seluruh anggota keluarga Kerajaan Inggris. Ini karena Meghan Markle, yang merupakan istri dari Pangeran Harry dikabarkan mengandung anak pertamanya.

Kate Middleton Idap Kanker, Begini Kata Pangeran Harry dan Meghan Markle

Kabar ini menjadi kabar gembira untuk para penggemar Kerajaan Inggris. Namun karena kabar ini,  banyak spekulasi mengenai jenis kelamin, nama dan gelar pangeran atau putri masa depan.

Usia Meghan yang kini 37 tahun, juga memicu spekulasi tentang tingkat kesuburannya dan juga keselamatannya ketika hamil dan melahirkan.

Lama Tinggalkan Sosmed, Meghan Markle Akhirnya Kembali ke Instagram

Selama ini memang banyak mitos soal kehamilan pertama di atas usia 30 tahun. Lalu apa saja mitos tersebut, dan bagaimana faktanya? Berikut rangkumannya seperti dilansir prevention.com

Butuh waktu lebih lama

Soal Kondisi Kesehatan Kate Middleton, Meghan Markle dan Pangeran Harry Dapat Peringatan

Di usia kepala tiga, banyak mitos menyatakan, untuk hamil, butuh waktu sangat lama. Tapi faktanya, Penasihat kebijakan senior di National Childbirth Trust, Elizabeth Duff menyatakan bahwa lebih dari 80 persen pasangan bisa hamil dalam satu tahun jika wanita tersebut berusia di bawah 40 tahun, mereka tidak menggunakan kontrasepsi dan secara teratur melakukan hubungan seksual.

Ilustrasi tes kehamilan.

Kesuburan Menurun di Usia 30-an

Faktanya: Menurut Elizabeth hampir seperlima dari semua kelahiran di 2016-2017, berasal dari ibu yang berusia 35-39 tahun. Ahli Reproduksi, Dr James Nicopoullos di Klinik Kesuburan Lister HCA mengatakan bahwa jelas tidak jarang wanita bisa hamil di usia 30-an.

Keguguran

Banyak mitos menyatakan bahwa hamil di usia 30-an sangat berisiko mengalami keguguran.

Tapi faktanya, memang risiko keguguran sedikit lebih tinggi. Menurut sebuah riset, pada wanita di bawah tiga puluh, satu dari sepuluh kehamilan akan berakhir dengan keguguran. Pada wanita berusia antara 35-39 tahun, risiko keguguran ini meningkat sedikit menjadi dua dari sepuluh kehamilan.

Satu dari empat wanita akan mengalami keguguran dalam hidup mereka. NHS juga mencatat bahwa, bagi kebanyakan wanita, keguguran adalah peristiwa satu kali dan mereka terus memiliki kehamilan yang sukses di masa depan.

 Foto USG calon bayi Janine dan Ryan Godfrey

Harus lewat program bayi tabung

Wanita usia 30-an diyakini harus menjalani program bayi tabung jika ingin memiliki anak. Tapi faktanya, hal itu tidak benar. Karena 80 persen pasangan bisa memiliki anak melalui program kehamilan alami dalam satu tahun sampai usia 40 tahun.

Menurut angka terbaru dari Departemen Kesehatan dan Otoritas Embriologi, pada tahun 2016, 42 persen pasien yang menjalani siklus pengobatan IVF atau bayi tabung berusia di bawah 35 tahun. 23 persen berusia antara 35-37, 14 persen persen berusia 38–39, 14 persen berusia 40–42 tahun, dan 4 persen berusia 43–44 tahun. Usia rata-rata untuk pasien IVF adalah 35,5 tahun.

Risiko Komplikasi

Program kehamilan yang dijalani di usia 30-an juga kabarnya lebih berisiko mengalami komplikasi, baik selama kehamilan maupun saat proses persalinan.

Dan faktanya, memang  benar, wanita yang hamil di usia 30-an akan lebih berisiko mengalami komplikasi selama kehamilan dan persalinan. Ini terutama untuk ibu yang baru pertama kali hamil di usia akhir tiga puluhan.

Ini termasuk kemungkinan diabetes yang lebih tinggi, pre-eklampsia, tekanan darah tinggi, keguguran dan melahirkan bayi dengan Down's Syndrome. Namun, mayoritas wanita ini sehat dan cenderung memiliki kelahiran yang normal dan bayi yang sehat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya