Terapi Minum Pipis Sendiri, Amankah?

Ilustrasi urine.
Sumber :
  • Pixabay/ frolicsomepl

VIVA – Beberapa waktu silam, sebuah teori pengobatan dengan memanfaatkan urine (kencing) sendiri cukup membuat siapa saja yang membayangkannya bergidik jijik.

Sebulan Tersesat di Hutan Amazon, Pria Bolivia Makan Cacing dan Minum Urin Sendiri

Tak lama kemudian pernyataan seorang tokoh Ulama Indonesia Ustaz Bachtiar Nasir bahkan melontarkan pernyataan yang mengagetkan soal terapi pengobatan dengan meminum urin.e Menurutnya konsumsi urine unta sangat manjur atasi berbagai penyakit.

Terdengar menggelikan memang, namun ternyata terapi pengobatan dengan konsumsi urine sudah lama ada. Terapi urine atau terapi air seni manusia sudah dikenal sejak beribu-ribu tahun lalu sebagai metode pengobatan dan perawatan diri. 

Jangan Lakukan 5 Hal Ini Setelah Berhubungan Seks

Dilansir laman Healthline, pengobatan ini banyak ditemukan pada negara-negara di Asia, seperti China, Mesir, dan India. Beberapa penemuan juga menunjukkan bahwa terapi urine banyak dipraktikkan pada negara-negara di Afrika. Masyarakat pada zaman kuno percaya bahwa air seni mengandung berbagai khasiat yang menyehatkan dan mampu mengobati berbagai penyakit, misalnya jantung koroner, masalah iritasi mata, ginjal hingga kanker.

Tradisi pengobatan ini masih dipercaya hingga kini sebagai pengobatan alternatif. Para kelompok penggemar terapi urine menyebut biasanya akan mengonsumsi satu cangkir air seni mereka di pagi hari sebelum menyantap sarapan apa pun. Dengan melakukan hal ini, tubuh diharapkan jadi lebih sehat dan tahan terhadap berbagai penyakit. Terapi ini juga umumnya dijalani bila seseorang sedang melawan penyakit tertentu.

Gemar Makan Telur Mentah, Dokter: Bahaya Bagi Tubuh

Lebih lanjut, urine juga diklaim tidak bersifat seperti feses atau kotoran biologis manusia yang dihasilkan dari sistem ekskresi (pembuangan) tubuh. Diyakini, darah yang menyimpan berbagai zat dan nutrisi penting akan melewati hati, di mana racun-racun akan dipisahkan dan dibuang dalam bentuk padat yang dikenal sebagai feses. 

Lalu darah yang sudah bersih ini akan melalui proses penyaringan lagi pada ginjal. Dalam proses ini, komponen-komponen yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh akan terkumpul dalam wujud cairan. Cairan yang disebut urin ini terdiri dari 95 persen air dan 5 persen berbagai nutrisi antara lain vitamin, mineral, protein, dan antibodi.

Sayangnya semua teori tersebut belum diakui di dunia medis. Bahkan baru-baru ini sebuah studi menunjukkan bahwa urine sebenarnya mengandung bakteri yang bisa berbahaya jika dicerna atau dimasukkan ke dalam aliran darah melalui luka. Meskipun meminum sedikit air seni sendiri mungkin tidak akan menyakiti Anda, namun tentu saja tidak lebih aman dari segelas air putih.

Selain itu, tubuh sendiri merupakan rumah bagi banyak koloni bakteri sehat yang berbeda. Saluran kemih umumnya mengandung berbagai jenis bakteri. Ini tidak berbahaya kecuali mereka mulai tumbuh di luar kendali. Ketika urine melewati saluran kemih, itu menjadi terkontaminasi dengan bakteri. Minum air seni, baik milik sendiri atau orang lain dapat memasukkan bakteri ke dalam sistem yang dapat menyebabkan masalah pencernaan atau infeksi lainnya. (rna)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya