Prevalensi Kanker di Manado Meningkat, Warga Sadar Deteksi Dini

Talk Health Edukasi Deteksi Dini Kanker RS Siloam Manado
Sumber :
  • Viva.co.id/Anisa W

VIVA – Angka prevalensi kanker di Kota Manado meningkat. Menurut data dari Rumah Sakit Siloam Manado, dalam kurun waktu 2 tahun terakhir angkanya meningkat hingga 0,3 persen.

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Hal itu diungkapkan oleh Pakar Penyakit Dalam RS Siloam Manado dr. Harlinda Haroen SpPD - KHOM Internist (Hermatologi-Onkologi Medik). Ia menjelaskan awalnya angka prevalensi kanker 1,4 per 1.000 penduduk. Saat ini angkanya meningkat menjadi 1,7 per 1.000 penduduk.

"Itu artinya, dari 1.000 warga di Kota Manado, terdapat 1 hingga dua warga yang mengidap penyakit kanker," ungkapnya lewat rilis yang diterima VIVA, dalam diskusi kesehatan dalam rangka memperingati hari Kanker Internasional bertema 'I Am and I Will' di RS Siloam Manado, Minggu, 17 Januari 2019.

Melahirkan Berulang Kali Dapat Menjadi Risiko Kanker Serviks, Benarkah?

Lebih lanjut Harlinda menyebut pentingnya kepedulian akan kegiatan deteksi dini yang diharapkan mampu menurunkan angka kejadian kanker tersebut. "Deteksi dini senantiasa kami gaungkan agar warga semakin peduli," ujarnya.

Terkait hal itu ia menyatakan bahwa edukasi soal deteksi dini terhadap masyarakat di Manado gencar dilakukan. Hal itu berdampak pada tingginya kesadaran masyarakat yang mengalami peningkatan. 

Terpopuler: Bagian Tubuh Ini Bisa Prediksi Ukuran Penis, hingga Faktor Risiko Kanker Serviks

"Ini bisa kami lihat dari jumlah pengunjung yang datang ke Siloam Manado guna deteksi dini. Rata-rata konsultasi deteksi dini mencapai tiga warga setiap pekannya. Dengan deteksi dini, kanker yang ditemukan pada stadium awal dapat disembuhkan tuntas," ujarnya. 

RS Siloam Manado setiap harinya dikunjungi 10 hingga 12 pasien golongan usia menengah ke atas. Secara keseluruhan jenis kanker yang ditangani terdiri dari kanker payudara, serviks, kanker usus hingga kanker darah. "Jumlah tersebut belum termasuk pada pasien untuk usia menengah ke bawah," ujar Harlinda.

Sementara itu, Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Eni Gustina, menyambut baik pentingnya deteksi dini yang disampaikan berbagai pihak, termasuk di lingkup manajemen rumah sakit. 

Menurutnya, peran dari berbagai pihak dalam meningkatkan kesadaran tentang penyakit kanker sangat dibutuhkan. Termasuk peranan dari lintas kementerian, pemerintah daerah, hingga rumah sakit.

“Kami menyambut baik aktivitas seperti ini karena sekaligus menggalakkan kesadaran masyarakat, agar masyarakat sadar terhadap kanker. Sekaligus membangun kebiasaan melakukan aktivitas fisik dan olahraga,” ucap Eni.

Berdasarkan penelitian dari American Cancer Society diperkirakan pada tahun 2019 ini akan ada sebanyak 1.762.450 kejadian kanker baru. Sebanyak 606.880 kematian yang disebabkan oleh kanker. Angka kematian kini mulai menurun dari tahun 1991: 215,1 (per 100.000 populasi) hingga tahun 2016: 156 (1,5 persen per tahun). (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya