Mengenal Lebih Jauh Pengobatan Imunoterapi untuk Kanker

Ilustrasi Pasien Kanker
Sumber :
  • Pixabay/Unsplash

VIVA – Beberapa tahun belakangan ini, metode pengobatan imunoterapi banyak diperbincangkan. Teknik tersebut diklaim mampu membuat pengidap kanker memiliki harapan hidup yang lebih lama.

Angger Dimas Ungkap Alasan Sang Ibunda Dimakamkan Dekat Makam Dante

Secara umum, terapi ini menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri untuk melawan sel-sel kanker. Menurut konsultan Hematologi dan Onkologi Medik dari MRCCC Siloam Hospitals, dr Jeffry B Tenggara, SpPD KHOM, tubuh memiliki sel T yang merupakan bagian dari darah putih.

"Darah putih ini tugasnya melawan musuh, inilah tentara dalam tubuh, tentara yang kita miliki,” ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu 6 April 2019.

Blak-blakan, Aldi Taher Ungkap Rahasia Sembuh dari Kanker

Spesialis onkologi medik dari FKUI/RSCM Jakarta, Dr dr Andhika Rachman, SpPD KHOM mengatakan, imunoterapi yang banyak dipakai saat ialah check point inhibitor, yang salah satunya adalah anti PD-1. Mekanisme kerja dari anti-PD1 ini adalah, mencegah kematian sel limfosit T akibat proses pengrusakan oleh kanker.

Di Indonesia, menurut Andika, anti PD-1 telah disetujui oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), untuk pengobatan kanker paru dan kanker kulit jenis melanoma maligna.

Heboh Kopi Tanpa Kafein, Disebut Mengandung Bahan Pemicu Kanker

"Kini, penggunaannya tidak sebatas pada kedua kanker tersebut. Di penelitian maupun di tempat praktik, imunoterapi anti PD-1 juga digunakan untuk berbagai kanker lain, yang telah dibuktikan mengekspresikan PD-L1," ungkap Andika.

Ia menyatakan, telah menggunakan obat ini untuk pasien kanker pankreas, kanker payudara, kanker empedu, hingga kanker kepala dan leher. Anti PD-1 biasa diberikan pada pasien, dengan status performa fisik yang kurang baik.

“Obat yang diberikan untuk terapi sistemik haruslah yang tidak menurunkan status performa pasien,” ujarnya.

Ilustrasi batuk.

Perkembangan Terbaru Pengobatan TBC Resisten Obat, Bikin Cepat Sembuh dengan Obat Ini!

Perkembangan terbaru dalam pengobatan TBC memberikan harapan baru dengan penggunaan obat jenis BPaL (Bedaquiline, Pretomanid, dan Linezolid) yang disarankan oleh WHO.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024